Jakarta Ada Stasiun Kereta Terpadu, Apa Manfaatnya?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 June 2020 20:05
Stasiun terpadu di Stasiun Tanah Abang, Rabu (17/6/2020). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Stasiun terpadu di Stasiun Tanah Abang (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN di bawah Erick Thohir bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gencar membangun stasiun terpadu. Proyek tersebut direalisasikan melalui perusahaan patungan PT MITJ, anak usaha KAI dan MRT Jakarta. Stasiun terpadu terkoneksi dengan antar moda.

Pada penataan tahap pertama, terdapat 4 stasiun yang ditata yaitu Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Pasar Senen, dan Juanda. Adapun pelaksanaannya dimulai sejak penandatanganan perjanjian kerja sama pada 10 Januari 2020 dan diresmikan pada Rabu (17/6/20).

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proyek stasiun terpadu ini sejak pertama kali dicanangkan. Penataan stasiun, menurutnya akan meningkatkan pelayanan kepada para penumpang kereta api dan memberikan nilai tambah bagi kawasan stasiun yang dikelola oleh KAI.

"Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna kereta api saat akan menuju dan tiba di stasiun. Karena setelah ditata, akses menuju stasiun lebih teratur dan dilengkapi integrasi antar moda yang baik," ujarnya.

Didiek menjelaskan sebelum pandemi Covid-19, rata-rata volume penumpang di Stasiun Tanah Abang adalah 40 ribu penumpang per hari, Sudirman 25 ribu penumpang per hari, Pasar Senen 15 ribu penumpang per hari, dan Stasiun Juanda 14 ribu penumpang per hari.

"Kami yakin, adanya integrasi antar moda yang terkoneksi dengan baik, akan meningkatkan volume penumpang di tiap stasiun. Sehingga makin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraaan pribadi ke moda transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau," imbuhnya.

Melalui penataan stasiun, kini tersedia akses bagi pejalan kaki yang nyaman untuk menuju ke stasiun. Seperti adanya plaza, jalur pedestrian yang lebar, dan dilengkapi kanopi.

Kemudian, layanan transportasi lanjutan seperti bus, angkot, bajaj, dan ojek juga sudah disiapkan areanya masing-masing dengan teratur. Penumpang yang baru turun dari kereta api di stasiun juga tidak akan kebingungan untuk mencari lokasinya, karena sudah tersedia rambu pengarah di dalam dan luar stasiun yang cukup jelas.

"Dengan adanya penataan ini aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang semakin meningkat," kata Didiek.

Sebelum adanya penataan stasiun, kondisi lalu lintas di kawasan sekitar stasiun kerap mengalami kemacetan akibat tidak teraturnya moda lanjutan di masing-masing stasiun. Hal ini diperparah dengan kehadiran pedagang kaki lima yang kurang tertata di sekitar area stasiun.

"Penataan juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan para pelaku usaha di sekitar stasiun, karena hadirnya kawasan stasiun yang lebih indah dan tertata," ujar Didiek.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Mudik ke Garut Kini Bebas Macet, 6 Jam dengan Kereta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular