Alert! Beijing Setop Penerbangan & Tutup Sekolah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara-bandara Beijing membatalkan lebih dari 1.200 penerbangan pada hari Rabu (17/6/2020). Selain itu, sekolah-sekolah di ibukota China itu juga kembali ditutup.
Hal tersebut dilakukan karena pihak berwenang Beijing berupaya untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona (COVID-19) yang telah kembali muncul di kota itu sejak pekan lalu.
"Setidaknya 1.255 penerbangan yang dijadwalkan dibatalkan pada Rabu pagi," lapor People's Daily. "Hampir 70% dari semua perjalanan (yang dibatalkan adalah rute) ke dan dari bandara utama Beijing."
Pihak berwenang juga telah mengumumkan larangan perjalanan bagi penduduk di daerah-daerah "berisiko menengah" di kota itu dan mengharuskan warga lain untuk melakukan tes asam nukleat jika ingin meninggalkan Beijing.
Sementara itu, beberapa provinsi mengkarantina wisatawan dari Beijing. Sekolah-sekolah yang sebagian besar sebelumnya telah dibuka, juga telah diperintahkan untuk ditutup kembali dan pelajaran dilakukan secara online lagi.
"Situasi epidemi di ibukota sangat parah," kata Juru Bicara Kota Beijing, Xu Hejian, Selasa (16/6/2020).
Pada Rabu Beijing melaporkan 31 kasus baru COVID-19. Kasus-kasus itu terhubung ke penularan yang terjadi di pasar makanan grosir Xinfadi. Saat ini sedang dilakukan tes COVID-19 pada puluhan ribu orang yang pernah mengunjungi pasar atau berinteraksi dengan orang-orang yang baru-baru ini mengunjungi pasar tersebut, lapor AFP.
Untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah, otoritas setempat telah mengunci (lockdown) 30 kompleks perumahan di kota itu. Pejabat kota itu juga telah menutup 11 pasar dan mendisinfeksi ribuan bisnis makanan dan minuman di Beijing setelah wabah terdeteksi.
Secara total selama enam hari terakhir, Beijing sudah melaporkan 137 kasus infeksi. Di mana enam kasus tanpa gejala, menurut komisi kesehatan kota.
Selain itu ada juga dua kasus domestik tambahan, satu di provinsi tetangga Hebei dan satu lagi di Zhejiang, serta 11 kasus impor, menurut otoritas nasional pada Rabu.
Para pejabat mengatakan bahwa sejak 30 Mei, lebih dari 200.000 orang telah mengunjungi pasar Xinfadi, yang memasok lebih dari 70% buah dan sayuran Beijing. Lebih dari 8.000 pekerja di sana telah diuji dan dikarantina, jelasnya.
(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beijing Siaga Gelombang 2 Covid-19
