Internasional

Update Covid-19 China, Pejabat Sebut Situasi Beijing Parah

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 June 2020 12:27
A man and a child wearing protective face masks to help curb the spread of the new coronavirus ride on an electric-powered scooter passes by the seafood wholesale market which was closed for inspection in Beijing, Sunday, June 14, 2020. China is reporting its highest daily total of coronavirus cases in two months after the capital's biggest wholesale food market was shut down following a resurgence in local infections. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: Pasar grosir Xinfadi, Beijing (AP/Andy Wong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pejabat kota Beijing, China memperingatkan situasi di ibu kota kini "sangat parah". Pernyataan itu dikatakan setelah muncul puluhan kasus baru yang terkait pasar Xinfadi, pasar induk terbesar di negara itu.

"Situasi epidemi di ibukota sangat parah," kata Juru Bicara Beijing, Xu Hejian, dikutip dari AFP, Selasa (16/6/2020).

"Saat ini tugas yang paling penting dan mendesak adalah untuk secara tegas mencegah dan mengendalikan epidemi ... Kota harus mengambil langkah-langkah yang paling menentukan, tegas dan ketat, untuk mengendalikan wabah."

Workers in protective suits direct people who was either living surrounding the Xinfadi wholesale market or have visited to the market to get a nucleic acid test at a stadium in Beijing, Sunday, June 14, 2020. China is reporting its highest daily total of coronavirus cases in two months after the capital's biggest wholesale food market was shut down following a resurgence in local infections. (AP Photo/Andy Wong)Foto: Tes asam nukleat di pasar grosir Xinfadi, Beijing (AP/Andy Wong
Workers in protective suits direct people who was either living surrounding the Xinfadi wholesale market or have visited to the market to get a nucleic acid test at a stadium in Beijing, Sunday, June 14, 2020. China is reporting its highest daily total of coronavirus cases in two months after the capital's biggest wholesale food market was shut down following a resurgence in local infections. (AP Photo/Andy Wong)

Setelah melakukan penguncian wilayah (lockdown) pada 11 kawasan, ditukip dari The Guardian, ada 21 lingkungan perumahan yang dikunci.

Dari Reuters, pemerintah Beijing juga melarang orang-orang berisiko tinggi meninggalkan ibu kota China. Sejumlah layanan transportasi dihentikan, termasuk taxi dan bus jarak jauh ke dua provinsi terdekat yakni Hebei dan Shandong.

Kawasan lain di luar Beijing juga meminta karantina dilakukan pada pendatang asal ibu kota negara.Salah satunya pusat keuangan China, Shanghai.

Sebelumnya, satu kasus positif ditemukan di Provinsi Sichuan diketahui terbang dari Beijing. Kasus lainnya juga ditemukan di Hebei. Ada empat kasus yang semuanya terkait pasar Xinfadi.

Berdasarkan data Worldometers, ada 40 kasus baru di China per hari ini. Dikutip dari South China Morning Post, dari awal kluster diketahui Kamis pekan kemarin, sudah ada 106 kasus terdeteksi hingga sekarang.

Sementara itu, Kepala Epidemologi Pusat Pengedalian Penyakit China mengatakan pada Senin (15/6/2020), tiga hari ke depan adalah momen krusial. Ia berujar jika epidemi stabil, maka bisa disebut wabah sudah terkendali, namun bisa berubah lain jika sebaliknya.

Covid-19 menyebar di pasar Xinfadi di distrik Fengtai, barat daya ibu kota negara China itu. Pasar Xinfadi sendiri merupakan pasar induk terbesar di China, dengan 4.000 tenant. Minggu (14/6/2020) 76 ribu orang di area tersebut di tes corona.

Covid-19 merebak pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah. Saat itu China pun menutup Wuhan, dan sejumlah kota di provinsi itu dan melarang semua orang keluar rumah.

Bulan Mei, China juga me-lockdown Kota Shulan, di China Laut Timur, Provinsi Jilin. Dikutip dari CGTN ini dilakukan setelah pemerintah menemukan kluster infeksi COVID-19 baru di kota itu terkait dengan kepulangan warga dari Rusia.

Secara akumulasi total kasus Covid-19 di China mencapai 83.221. Kematian tercatat sebanyak 4.634.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning dari China! Corona Naik, Beijing Lockdown 11 Area

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular