Internasional

Trump Setop Tunjangan Pengangguran AS Rp 8,5 Juta/Minggu?

Thea Fathanah Arbara, CNBC Indonesia
16 June 2020 11:45
President Donald Trump arrives to speak at a coronavirus task force briefing in the Rose Garden of the White House, Sunday, March 29, 2020, in Washington. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS, Donald Trump (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC IndonesiaPemerintah Amerika Serikat akan mengakhiri tunjangan pengangguran tambahan dan menggantinya dengan kebijakan baru. Ini terjadi akibat menurunnya arus kas seiring naiknya pengangguran hingga 30 juta orang di negara itu.

Sebelumnya dalam UU Covid-19, yang diketok Maret lalu, warga AS yang menganggur akan menerima tunjangan pengangguran tambahan hingga US$ 600 atau Rp 8,5 juta (Rp 14.200) per minggu. Aturan ini, berlaku hingga akhir Juli 2020.


Penasehat Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan pemerintahan Trump ingin pembayaran diakhiri. Nantinya, sebagai ganti, akan ada bonus uang tunai untuk mendorong masyarakat kembali bekerja.

"Presiden tengah mengkaji langkah reformasi yang akan memberikan semacam bonus bagi warga untuk kembali bekerja," kata pria yang menduduki jabatan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS itu pada CNN International.

Sayangnya ia tidak menguraikan bentuk bonus. Angka pengangguran di AS melonjak tajam melebihi masa krisis "Great Depression" di tahun 1920-1930han, apalagi pada bulan April dan Mei.



Sementara itu, salah satu senator di AS mengatakan tunjangan pengangguran tambahan akan digantikan dengan bonus sebesar US$ 450 per minggu jika warga kembali bekerja. Penerima akan mendapatkan uang tersebut beserta upah mereka.

Meski demikian, beredar konsep lain, yang mengatakan bahwa bonus itu sendiri adalah diperpanjangnya massa seseorang menerima tunjangan pengangguran tambahan hingga dua minggu setelah mendapat pekerjaan. Biasanya jika seseorang menemukan pekerjaan, mereka akan kehilangan pekerjaan.

"Ini adalah titik balik dalam perekonomian," ujar Kudlow. "Kami tidak ingin menganggu dengan memperluas tunjangan pengangguran."

Meski demikian keinginan Trump ini mungkin akan mendapat perlawanan dari politisi Partai Demokrat di parlemen. Sebelumnya Trump merupakan presiden yang dicalonkan dari Partai Republik.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Massa Trump Serbu Capitol Hill

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular