Internasional

Survey: Dukungan untuk Trump Jadi Presiden Lagi Rendah di AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 June 2020 08:25
Presiden Donald Trump berjalan dari gerbang Gedung Putih untuk mengunjungi Gereja St. John di seberang Taman Lafayette.  (Foto AP / Patrick Semansky)
Foto: Presiden Donald Trump berjalan dari gerbang Gedung Putih untuk mengunjungi Gereja St. John di seberang Taman Lafayette. (Foto AP / Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima bulan menjelang digelarnya pemilihan umum Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump nampaknya dihadapkan pada kenyataan yang mengkhawatirkan. Yaitu rendahnya dukungan warga AS atas perannya saat ini.

Menurut hasil jajak pendapat Gallup, hanya ada 39% orang Amerika yang menyetujui pekerjaan yang dilakukan Donald Trump sebagai presiden. Sementara 57% tidak setuju.

Suara untuk peringkat persetujuan Trump juga sama rendahnya, yaitu hanya di sekitar 40%-an. Parahnya, peringkat persetujuan Trump yang rendah mungkin akan tetap di seputaran angka itu di Hari Pemilihan, menurut CNN International.

Asumsi itu semakin mungkin terbukti mengingat peringkat persetujuan Trump secara historis belum banyak berubah sejak Juni tahun pemilihan hingga Hari Pemilihan.

"Tampaknya sangat mungkin pada titik ini bahwa peringkat persetujuan Trump akan berada di bawah 50% dan peringkat persetujuan bersihnya (persetujuan - penolakan) menjadi negatif ketika orang memilih." tulis media itu. "Itu seharusnya sangat meresahkan Trump, mengingat hubungan yang kuat antara peringkat persetujuan dan peluang pemilihan ulang."

Trump yang menjadi presiden ke-45 AS dan presiden yang menjabat saat ini telah berencana untuk kembali mengikuti pemilihan sebagai presiden AS pada November mendatang. Meski beberapa jajak pendapat kerap menunjukkan hasil dukungannya rendah, namun presiden dari partai Republik itu sangat yakin dirinya akan menang kembali.

Gallup sendiri yang melakukan polling sejak 1940 telah melihat hanya ada sedikit kemungkinan bagi seorang kepala negara AS untuk berhasil mengubah angka peringkat persetujuan Juni sampai peringkat dukungan pada Hari Pemilihan.

Dari 13 presiden yang mencalonkan diri untuk masa jabatan lain di era pemilihan, jajak pendapat Gallup menunjukkan bahwa rata-rata presiden hanya menambah sekitar 3 poin peringkat persetujuannya dari hasil Juni tahun pemilihan hingga Hari Pemilihan.

"Itu hanya akan membuat [peringkat persetujuan] Trump menjadi pertengahan 40-an di terbaik. Peringkat persetujuan Trump serupa selama semester tengah 2018, ketika partainya kehilangan kendali atas DPR." jelasnya.

"Peringkat persetujuan bersih menceritakan kisah yang sama. Rata-rata presiden memiliki perubahan peringkat persetujuan bersih hanya 6 poin dari titik ini ke depan [Hari Pemilihan]. Mengingat peringkat persetujuan bersih Trump berada di titik terendah negatif hingga pertengahan puluhan, peningkatan 6 poin akan membuat jumlah persetujuan bersihnya sekitar -7 hingga -10 poin pada Hari Pemilihan. Sekali lagi, di situlah [peringkat persetujuan] dia berada di tengah semester 2018."

Namun demikian, bukan berarti peringkat persetujuan Trump tidak bisa melampaui hal itu sama sekali, karena dua dari 13 presiden yang masuk jajak pendapat sebelumnya pernah menunjukkan hasil sebaliknya.

"Harry Truman memperoleh kenaikan 20 poin dalam peringkat persetujuan bersihnya dalam lima bulan terakhir kampanye 1948. Di sisi lain, peringkat persetujuan bersih Lyndon Johnson menurun sekitar 15 poin pada bulan-bulan terakhir pemilihan 1964."

"Trump membutuhkan kenaikan lebih dari 10 poin dalam persetujuan bersihnya untuk mencapai peringkat persetujuan bersih positif." jelasnya. "Satu perkiraan sebelumnya dari Nate Silver dari FiveThirtyEight menunjukkan bahwa seorang presiden dengan peringkat persetujuan 40% pada bulan Juni sebelum pemilihan hanya memiliki sekitar 20% peluang untuk memenangkan pemilihan mendatang."

[Gambas:Video CNBC]


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Pemilu Paruh Waktu AS: Partai Republik Unggul

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular