Internasional

Usai Sidang Pidana, Donald Trump Sibuk Cari Dana Kampanye

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 June 2023 17:00
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama rapat umum Make America Great Again di Manchester, New Hampshire, pada 27 April 2023. (JOSEPH PREZIOSO/AFP via Getty Images)
Foto: Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama rapat umum Make America Great Again di Manchester, New Hampshire, pada 27 April 2023. (AFP via Getty Images/JOSEPH PREZIOSO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menimbulkan sensasi. Pasalnya setelah menghadapi sidang tuntutan pidana federal, ia langsung mencari dana kampanye.

CNBC International melaporkan mantan presiden itu meninggalkan gedung pengadilan pada Selasa (13/6/2023) sore waktu setempat menuju properti Bedminster, New Jersey, untuk penggalangan dana kampanye presiden pada malam ulang tahunnya yang ke-77.

Dalam acara itu, Tump menyampaikan pidato yang penuh dengan serangan dan ancaman yang ditujukan kepada Presiden Joe Biden, jaksa Departemen Kehakiman, dan musuh-musuhnya yang lain. Trump bahkan menyebut Biden sebagai "calon diktator."

Trump adalah mantan atau presiden pertama AS yang menghadapi tuntutan pidana. Pada sidang Selasa, Trump mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan memalsukan catatan bisnis pada April lalu.

Tuduhan itu berasal dari penyelidikan jaksa wilayah Manhattan atas pembayaran yang dilakukan kepada bintang porno Stormy Daniels sebelum pemilu 2016 untuk menutup mulut tentang dugaan perselingkuhan seksual dengan Trump bertahun-tahun sebelumnya.

Trump menghadapi lebih banyak kemungkinan paparan hukum di luar dua kasus yang didakwa. Penasihat khusus Departemen Kehakiman Jack Smith, yang mengajukan tuntutan terhadap Trump dalam penyelidikan dokumen, juga menyelidiki upaya Trump dan sekutunya untuk membatalkan kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden tahun 2020.

Trump juga sebelumnya dituduh secara tidak sah menyimpan dokumen keamanan nasional AS dan berbohong kepada para pejabat. Namun, ia menyatakan tidak bersalah dan bersumpah untuk melanjutkan kampanyenya dalam pemilihan presiden pada November 2024 mendatang.

Smith menuduh Trump mengambil ribuan kertas yang berisi beberapa rahasia keamanan nasional paling sensitif di negara itu ketika dia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 dan menyimpannya secara sembarangan di dalam properti Mar-a-Lago Florida miliknya.

Foto-foto yang termasuk dalam surat dakwaan menunjukkan kotak-kotak dokumen yang disimpan di panggung ballroom, di kamar mandi, dan berserakan di lantai ruang penyimpanan. Surat dakwaan tersebut menuduh Trump berbohong kepada pejabat yang mencoba mendapatkan surat-surat penting kembali ke negara.

Fani Willis, jaksa wilayah di Fulton County, Atlanta, juga tengah menyelidiki skema Trump untuk membalikkan kemenangan Biden tahun 2020 di Georgia.

Meski tersandung kasus, sebuah jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada Senin menemukan bahwa 81% dari Partai Republik menganggap tuduhan itu bermotivasi politik. Jajak pendapat tersebut juga menemukan Trump terus memimpin saingannya untuk pencalonan presiden partai dengan selisih yang lebar.

Sekitar 43% dari Partai Republik yang mengidentifikasi diri mengatakan Trump adalah kandidat pilihan mereka, dibandingkan dengan 22% yang memilih Gubernur Florida Ron DeSantis, saingan terdekat Trump. Pada awal Mei, Trump memimpin DeSantis 49% hingga 19%, tetapi itu sebelum DeSantis secara resmi mengikuti perlombaan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Ultah ke 81, Tapi Kado Buruk Menanti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular