
Klaim Pengangguran AS Turun tapi Risiko Gelombang 2 Mengintai

Meski ada perbaikan di sektor tenaga kerja, risiko besar masih mengancam perekonomian AS. Seiring dengan dibukanya ekonomi lonjakan kasus baru justru terjadi di beberapa wilayah.
Mengutip CNBC International, Texas sudah dalam 2 hari terakhir mencatat lonjakan yang sangat tinggi jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Sembilan wilayah di California juga melaporkan melonjaknya jumlah kasus infeksi baru.
AS mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 menembus angka lebih dari 2 juta orang di tengah ekspektasi pemulihan ekonomi. Negeri Paman Sam mewaspadai gelombang kedua pandemi ini setelah AS melaporkan di Texas terdapat 2.504 kasus baru, tertinggi dalam sehari sejak wabah ini muncul.
Lembaga keuangan asal Jepang, Nomura dalam studinya membagi 45 negara menjadi 3 kelompok berdasarkan risikonya terjangkit gelombang kedua wabah. Dalam studinya tersebut, Nomura menempatkan AS di kelompok kedua.
Kelompok pertama merupakan kelompok yang on track menuju fase pemulihan karena pembukaan ekonomi tak menyebabkan lonjakan kasus baru yang signifikan. Kelompok ini dihuni oleh negara-negara seperti Australia, Prancis, Yunani, Italia, Spanyol, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
Kelompok kedua merupakan mereka yang sudah melonggarkan pembatasan tetapi menunjukkan gejala awal gelombang serangan kedua. Di antaranya adalah Jerman, Malaysia, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Kelompok ketiga merupakan kelompok yang paling berisiko terjangkit lagi wabah. Bersama Indonesia ada negara-negara lain yang juga termasuk ke dalam kelompok ini seperti Argentina, Brasil, India, Meksiko, Singapura.
Merepons lonjakan kasus baru yang terjadi, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun angkat suara. "Kita tidak bisa menutup kembali ekonomi" katanya, melansir CNBC International.
Bank sentral AS The Fed kembali merilis proyeksi ekonomi ke depan. Auranya masih sama, 'gloomy'. The Fed memperkirakan ekonomi AS akan mengalami kontraksi sebesar -6,5% di tahun ini. Tingkat pengangguran tahun ini diperkirakan berada di 9,3%. Jerome Powell selaku ketua The Fed juga mengatakan butuh waktu yang lama untuk memulihkan ekonomi Negeri Adidaya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg)[Gambas:Video CNBC]
