
Internasional
Pertanda Apa Ini! Trump Ucapkan Terima Kasih ke Iran
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 June 2020 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejadian langka terjadi. Kali ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Iran.
Hal ini diucapkan Trump melalui Twitternya @realDonald Trump. "Terima kasih kepada Iran," ujarnya, Jumat (5/6/2020).
Hal ini tak lain karena Iran membebaskan seorang veteran Angkatan Laut AS. Bahkan Trump berujar, mungkin saja, setelah ini kedua negara akan mencapai sebuah kesepakatan.
Veteran itu bernama Micheal White dan sudah ditahan dua tahun di Iran. Sebelumnya AS juga telah membebaskan dua warga Iran yang ditahan di pekan kemarin.
"Sangat bangga melihat Michael pulang. Ia sudah sampai. Very exciting. Terima kasih Iran. Jangan menunggu sampai setelah pemilu AS untuk membuat keputusan besar," tulisnya lagi.
Sebelumnya AS dan Iran dikenal sebagai musuh bebuyutan. Keduanya berkonflik soal nuklir Iran.
Bahkan di 2018, AS keluar dari perjanjian pembatasan nuklir Iran, yang mengikat kedua negara, China, Rusia dan Uni Eropa. Bahkan Iran kembali diberi sanksi yang membuat ekonominya jatuh dan penjualan minyak terganggu.
Bulan lalu, kedua negara juga bersitegang di Laut Arab. Kapal Iran disebut mengelilingi kapal perang AS di Laut Teluk. AS menuding Iran melakukan provokasi, sedangkan Tehran menyebut Washington melanggar teritori mereka.
(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Hal ini diucapkan Trump melalui Twitternya @realDonald Trump. "Terima kasih kepada Iran," ujarnya, Jumat (5/6/2020).
Hal ini tak lain karena Iran membebaskan seorang veteran Angkatan Laut AS. Bahkan Trump berujar, mungkin saja, setelah ini kedua negara akan mencapai sebuah kesepakatan.
Veteran itu bernama Micheal White dan sudah ditahan dua tahun di Iran. Sebelumnya AS juga telah membebaskan dua warga Iran yang ditahan di pekan kemarin.
"Sangat bangga melihat Michael pulang. Ia sudah sampai. Very exciting. Terima kasih Iran. Jangan menunggu sampai setelah pemilu AS untuk membuat keputusan besar," tulisnya lagi.
Sebelumnya AS dan Iran dikenal sebagai musuh bebuyutan. Keduanya berkonflik soal nuklir Iran.
Bahkan di 2018, AS keluar dari perjanjian pembatasan nuklir Iran, yang mengikat kedua negara, China, Rusia dan Uni Eropa. Bahkan Iran kembali diberi sanksi yang membuat ekonominya jatuh dan penjualan minyak terganggu.
Bulan lalu, kedua negara juga bersitegang di Laut Arab. Kapal Iran disebut mengelilingi kapal perang AS di Laut Teluk. AS menuding Iran melakukan provokasi, sedangkan Tehran menyebut Washington melanggar teritori mereka.
(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular