Internasional

Cobaan dari AS Makin Banyak, Kali Ini Trump Sasar Media China

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 June 2020 12:52
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC IndonesiaDepartemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) diperkirakan bakal meningkatkan pembatasan operasi terhadap empat outlet media China yang dikelola pemerintah China di AS pada Kamis (4/6/2020). Hal itu disampaikan oleh tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut, sebagai mana diutarakan Reuters.

Bahkan perwakilan media China akan disamakan dengan kedutaan asing. Ini dibuat setelah Jumat pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengecam tindakan China yang mengganggu kebebasan Hong Kong.



"Penunjukan tersebut diperkirakan akan mengenai China Central Television (CCTV), jaringan milik negara teratas, dan China News Service, kantor berita milik negara terbesar kedua di negara itu," kata dua sumber.

Sebelumnya hal serupa pernah dilakukan AS pada Februari lalu. Sebanyak lima media mendapat 'hukuman' karena dianggap AS penyebar propaganda.

Kelima media itu antara lain Xinhua News Agency, China Global Television Network, China Radio International, China Daily Distribution Corp. dan Hai Tian Development USA, Inc.

Aturan pembatasan takan membuat media China mendaftarkan karyawan dan properti mereka yang ada di AS ke Departemen Luar Negeri, mirip dengan aturan yang diterapkan pada kedutaan besar dan misi diplomatik lainnya.



Sebelumnya pada Maret, AS juga telah mengatakan akan memangkas jumlah jurnalis yang diizinkan untuk bekerja di kantor-kantor media utama China di AS menjadi 100 dari 160 orang. Alasannya adalah karena adanya tindakan "intimidasi dan pelecehan wartawan yang telah berlangsung lama di Beijing".

Sebagai tanggapan, China mengatakan pihaknya mencabut akreditasi koresponden Amerika dengan New York Times, Wall Street Journal News Corp dan Washington Post yang mandatnya berakhir pada akhir 2020.

Baik Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS, juga kedutaan China di Washington tidak menanggapi permintaan komentar terkait langkah terbaru AS.

AS dan China tegang beberapa bulan terakhir karena banyak hal. Mulai dari asal mula corona jenis baru, lalu Laut China Selatan dan juga Hong Kong. Terbaru, Trump melarang maskapai China masuk ke AS.

Sejumlah analis berpendapat kedua negara terjebak dalam Perang Dingin. Bahkan ada ketakutan, konfrontasi bisa terjadi antara dua negara penguasa ekonomi itu.

[Gambas:Video CNBC]


(res) Next Article Awas Makin Panas, AS Tangkap Perwira Militer China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular