Kala Justin Trudeau Kehilangan Kata karena Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bagai kehilangan kata-kata ketika ditanya soal cara penanganan demo di Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump.
AS telah dilanda demo anti-rasisme selama sepekan terakhir pasca terbunuhnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi Minneapolis yang menangkapnya. Demo ricuh yang berlangsung sepekan terakhir membuat Trump memerintahkan militer untuk turun dan mengendalikan kekacauan.
Dalam berbagai video yang beredar di media internasional, Trudeau terlihat terdiam dan berpikir selama lebih dari 20 detik sebelum menjawab pertanyaan dari wartawan soal pandangannya akan keputusan Trump yang mengerahkan pasukan militer untuk mengendalikan demo.
"Kita semua menyaksikan dengan ngeri dan ketakutan apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat," ucap Trudeau akhirnya sebagai jawaban dalam jumpa pers harian pada Selasa lalu (2/5/2020).
"Ini adalah waktu untuk menyatukan orang," tambah Trudeau, sebagaimana dilaporkan CNN International. "Ini adalah waktu untuk mendengarkan, untuk mengetahui ketidakadilan yang masih berlanjut meskipun ada kemajuan selama bertahun-tahun dan puluhan tahun."
Setelahnya, Trudeau berbicara tentang perlunya memerangi rasisme di Kanada dan ketika seorang wartawan meminta komentar lebih lanjut tentang kata-kata dan tindakan Trump, Trudeau seolah mengabaikan pertanyaan itu. "Pekerjaan saya sebagai perdana menteri Kanada adalah membela orang Kanada." ujarnya.
Isu rasisme bukan hanya sangat sensitif di Amerika Serikat, tapi juga di Kanada. Bahkan sebelumnya, Trudeau sendiri sempat terjerat masalah terkait rasisme setelah foto-foto lamanya di mana ia menghitamkan wajahnya, beredar di dunia maya. Akibat itu, kampanye pemilihan ulangnya hampir gagal pada bulan September tahun lalu.
Skandal foto wajah hitam Trudeau yang disebut 'blackface' itu diambil pada tahun 2001 saat ia berusia 29 tahun. Trudeau, yang saat itu masih berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah swasta di Vancouver, berdandan untuk menghadiri pesta bertemakan "Arabian Nights". Ulahnya di masa lalu itu dianggap pro-rasisme oleh banyak pihak.
Foto 'blackface' Trudeau pertama kali diterbitkan majalah TIME pada September tahun lalu, kurang dari lima minggu menjelang pemilu Kanada. Skandal itu berpotensi merusak reputasi pemimpin Partai Liberal Kanada yang akan bertarung dalam pemilu saat itu.
(res) Next Article AS Memanas, Trump Resmi Terjunkan Militer Selesaikan Demo
