Pakai Uang BJ Habibie, Nasib Proyek Pesawat R80 Lanjut?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 June 2020 14:47
R80
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan pesawat R80 dirintis oleh Presiden ke-3 BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda kala krisis 1998. Kini, proyek itu terancam kembali tertunda terealisasi, setelah pemerintah mencoret proyek R80 dari daftar proyek strategis nasional 2020-2024.

Direktur Utama PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho menegaskan bahwa proyek R80 tetap dilanjutkan meski tak lagi berstatus PSN yang dapat dukungan pemerintah. Pasalnya, sudah kepalang tanggung jika proyek ini harus dihentikan di tengah jalan.

"Kita sudah menyelesaikan di fase konseptual. Dengan uangnya Pak Habibie," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/6/20).



Kendati tak lagi berstatus PSN, selama kehadiran R80 dalam PSN, RAI mencatat, sudah merasakan sejumlah dukungan pemerintah dalam fase konseptual program R80. Bappenas/ PINA (Pembiayaan Investasi Non APBN) memberikan dukungan untuk memfasilitasi kepada calon investor.

Selain itu, Kemenlu juga memberikan dukungan berupa diplomasi ekonomi. BKPM juga memberikan kemudahan dalam mengurus perizinan. Kemenristek memberikan dukungan di bidang pengujian aerodinamika, serta BP Batam memberikan dukungan lokasi Aerospace Park.

Pihaknya juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung melalui jalur crowd funding dengan menggunakan plat orm kitabisa.com. Pihaknya menilai, donasi masyarakat dalam jumlah berapapun sangat berarti, mendukung dan menunjukkan semangat rakyat terhadap proyek pesawat R80.

Salah satu contoh pemanfaatan ekosistem di fase konseptual R80, kegiatan R80 menggunakan jasa laboratorium aerodinamika milik Pemerintah dalam melakukan perancangan model dan pengujian terowongan angin di Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika di Serpong.

Sederet fakta itu menunjukkan bahwa sebenarnya proyek ini berjalan cukup progresif. Agung bilang, fase konseptual yang telah diselesaikan bukanlah tahapan sederhana.

"Jadi bukan sekadar coret-coret selembar dua lembar kertas. Tapi konsep menyeluruh, mulai dari desain, program, multiplier effect desainnya, kerjasama bisnis dalam luar negeri sampai mendatangkan investor," katanya.

Hanya saja, dia mengaku tetap butuh dukungan pemerintah untuk kelanjutan proyek ini ke depannya. Apalagi, menurutnya negara juga punya kepentingan terkait keberlangsungan proyek ini.

"Cuma kalau kita mau mengembangkan pesawat dalam skala penuh sampai sertifikasi, sampai produksi, itu bukan kewajibannya individu. Itu kewajiban negara sebetulnya," urainya.

"Jadi R80 ini ngajak negara sebetulnya, ini loh ada program for you ini. Supaya ada industri nya bangun lagi. Kalau industrinya bangun lagi, maka industri akan menyumbang pertumbuhan ekonomi yang besar. Itu tanggung jawab negara," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Proyek R80 Warisan Habibie Dicoret dari Proyek Strategis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular