
Pesawat R80 Dicoret dari PSN, Pihak Habibie Buka Suara
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 June 2020 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pengembangan pesawat 80 penumpang (R80) dihapus dari proyek strategis nasional (PSN) pemerintah 2020-2024. Proyek R80 digantikan dengan pengembangan drone kombatan yang juga sedang dirintis.
Pesawat R80 dirintis oleh Presiden ke-3 BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda kala krisis 1998. BJ Habibie sempat jadi chairman di PT RAI.
Direktur Utama PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho, buka suara mengenai hal ini. Dia mengaku tidak begitu memahami alasan pemerintah menghapus R80 dari PSN.
"Pemerintah punya alasan yang kita sebetulnya enggak mengerti alasannya. Kalau alasannya itu pendanaan, pemerintah tidak memberikan pendanaan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/6/20).
Hanya saja, dia menegaskan bahwa dikeluarkannya R80 dari PSN bukan berarti kerja sama dengan pemerintah dengan PT RAI berhenti begitu saja. Dia mengaku masih terus berkomunikasi dengan pihak pemerintah terkait kelanjutan proyek ini.
"Kita akan tangani bersama pemerintah juga, misalnya dukungan pemerintah harus tetap ada. Jangan kemudian dimatikan. Ini saya juga lagi koordinasi dengan pemerintah maksudnya apa," bebernya.
Dia menegaskan lagi, penghentian PSN bukan berarti sama dengan penghentian dukungan pemerintah. Menurutnya, PSN bukanlah satu-satunya mekanisme dukungan pemerintah untuk pengembangan R80 warisan BJ Habibie.
"Ini nggak mudah untuk mencerna tapi masyarakat harus diedukasi bahwa ada banyak mekanisme pemerintah untuk membantu industri, salah satunya adalah PSN, tapi PSN tidak satu-satunya," urainya.
Terkait hambatan proyek ini usai melepas status PSN, Agung juga terus coba berkoordinasi dengan pemerintah. "Kita tidak mau muncul hambatan karena tidak masuk PSN. RAI tidak mau, karena itu RAI berkomunikasi dengan pemerintah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Proyek R80 Warisan Habibie Dicoret dari Proyek Strategis
Pesawat R80 dirintis oleh Presiden ke-3 BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda kala krisis 1998. BJ Habibie sempat jadi chairman di PT RAI.
Direktur Utama PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho, buka suara mengenai hal ini. Dia mengaku tidak begitu memahami alasan pemerintah menghapus R80 dari PSN.
Hanya saja, dia menegaskan bahwa dikeluarkannya R80 dari PSN bukan berarti kerja sama dengan pemerintah dengan PT RAI berhenti begitu saja. Dia mengaku masih terus berkomunikasi dengan pihak pemerintah terkait kelanjutan proyek ini.
"Kita akan tangani bersama pemerintah juga, misalnya dukungan pemerintah harus tetap ada. Jangan kemudian dimatikan. Ini saya juga lagi koordinasi dengan pemerintah maksudnya apa," bebernya.
Dia menegaskan lagi, penghentian PSN bukan berarti sama dengan penghentian dukungan pemerintah. Menurutnya, PSN bukanlah satu-satunya mekanisme dukungan pemerintah untuk pengembangan R80 warisan BJ Habibie.
"Ini nggak mudah untuk mencerna tapi masyarakat harus diedukasi bahwa ada banyak mekanisme pemerintah untuk membantu industri, salah satunya adalah PSN, tapi PSN tidak satu-satunya," urainya.
Terkait hambatan proyek ini usai melepas status PSN, Agung juga terus coba berkoordinasi dengan pemerintah. "Kita tidak mau muncul hambatan karena tidak masuk PSN. RAI tidak mau, karena itu RAI berkomunikasi dengan pemerintah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Proyek R80 Warisan Habibie Dicoret dari Proyek Strategis
Most Popular