Sayonara! Ambisi Datangkan 17 Juta Kunjungan Turis Asing

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 June 2020 14:12
Bali Outbreak Southeast Asia
Foto: Bali (AP/Firdia Lisnawati)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor pariwisata Indonesia terkena dampak serius akibat merebaknya wabah Covid-19 secara global. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam empat bulan terakhir drop secara signifikan dan target kunjungan wisman tahun ini menjadi hal yang semakin mustahil dicapai.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah kunjungan wisman bulan April mencapai angka 160 ribu. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka jumlah kunjungan anjlok 66,2% (mom). Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu kunjungan wisman turun 87,44% (yoy). 

Dalam kurun waktu empat bulan terakhir, jumlah kunjungan wisman ke RI mencapai 2,77 juta kunjungan. Angka ini jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,03 juta. Itu artinya jumlah kunjungan wisman turun tajam hingga 45,1% (yoy).



Kunjungan wisman melalui berbagai jalur baik melalui jalur udara, laut dan darat drop nyaris 100%. Tingkat hunian kamar di hotel berbintang juga ikut anjlok. BPS mencatat tingkat hunian kamar hotel berbintang pada Maret dan April anjlok signifikan.



Maklum pandemi Covid-19 membuat banyak negara menerapkan larangan bepergian bahkan negara-negara penyumbang turis terbanyak ke Indonesia seperti China, Malaysia dan tak ketinggalan Singapura menerapkan lockdown di negaranya. 

Jika melihat data ini maka target 17 juta kunjungan wisman tahun ini akan semakin sulit untuk tercapai, mengingat kondisi yang tidak kondusif dan tren sejak 2016 realisasinya selalu meleset dari target.

Anjloknya kunjungan wisman membuat devisa pariwisata RI mengalami penurunan. Namun dampak anjloknya sektor pariwisata ini dampaknya tidak se-signifikan seperti yang dialami oleh perekonomian Thailand mengingat ekonomi Indonesia sebenarnya tidak terlalu bertumpu pada sektor pariwisata.


Fenomena anjloknya turis internasional sejatinya tak hanya dialami oleh Indonesia saja, tetapi juga negara-negara lain di dunia mengingat pandemi ini merebak di lebih dari 200 negara dan teritori.

Menurut perkiraan UNWTO, kedatangan wisatawan internasional di tahun 2020 dapat turun 20% - 30% dibandingkan tahun lalu. Itu berarti, sektor pariwisata akan kehilangan US$ 30 - US$ 50 miliar dari pengeluaran para pelancong.

Krisis kesehatan yang terjadi akibat pandemi kali ini memiliki dampak yang lebih dahsyat dari krisis-krisis yang terjadi sebelumnya. Jika berkaca pada krisis keuangan global 2008, kedatangan wisatawan internasional turun sebesar 4%, sementara wabah SARS pada tahun 2003 menyebabkan penurunan hanya 0,4%.

Word Travel and Tourism Council (WTTC) memperkirakan saat ini ada sekitar 75 juta pekerjaan terkait pariwisata yang memiliki risiko tinggi akibat merebaknya wabah Covid-19. Asia-Pasifik diperkirakan akan menjadi wilayah yang paling terkena dampaknya dengan lebih dari 49 juta pekerjaan terpapar ke risiko yang tinggi.




TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular