
Morgan Stanley Masih Optimis Ekonomi RI Pulih Cepat, Tapi....
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 May 2020 19:51

Indikator Mobilitas Publik yang Dipantau MS
Indikator mobilitas seperti tingkat kemacetan jalan, penggunaan transportasi umum, citymapper, dan indeks mobilitas google menunjukkan bahwa ada peningkatan kegiatan terutama untuk negara yang telah melonggarkan pembatasannya seperti China dan Korea Selatan.
Sebagai perbandingan, walau situasi keparahan Covid-19 mulai mereda dan secara bertahap pelonggaran juga mulai dilakukan, indikator mobilitas di beberapa negara seperti Singapura, Indonesia, India & Filipina masih terbilang berada dalam kondisi tertekan.
Indikator Ekonomi yang Dipantau MS
Cina masih unggul dalam hal pemulihan ekonomi jika dibandingkan dengan negara AxJ lainnya. Pasokan mengalami perbaikan terlebih dahulu ketimbang permintaan, sementara itu sektor produksi mengungguli sektor jasa.
Indikator mobilitas seperti tingkat kemacetan jalan, penggunaan transportasi umum, citymapper, dan indeks mobilitas google menunjukkan bahwa ada peningkatan kegiatan terutama untuk negara yang telah melonggarkan pembatasannya seperti China dan Korea Selatan.
Sebagai perbandingan, walau situasi keparahan Covid-19 mulai mereda dan secara bertahap pelonggaran juga mulai dilakukan, indikator mobilitas di beberapa negara seperti Singapura, Indonesia, India & Filipina masih terbilang berada dalam kondisi tertekan.
![]() |
![]() |
![]() |
Indikator Ekonomi yang Dipantau MS
Saat ini, segmen seperti pengiriman semen, penjualan truk besar, dan penjualan smartphone telah berangsur pulih ke level yang lebih tinggi dari level di awal tahun. Namun untuk segmen seperti hunian hotel dan penerbangan domestik secara umum masih lebih rendah jika dibandingkan dengan awal tahun.
Di Korea, ekspor terus tergerus dengan angka ekspor dalam 10 hari pertama bulan Mei mengalami pelemahan. Dari kondisi bisnis diperkirakan juga masih akan tertekan pada bulan Mei.
Namun, indikator permintaan domestik seperti penjualan ritel department store dalam 11 hari pertama Mei dan pariwisata domestik telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari posisi terendah sebelumnya.
Kelebihan pasokan listrik juga telah surut dari level tertingginya seiring dengan pelonggaran kebijakan social distancing yang ditempuh oleh Korea Selatan.
Di Taiwan, meskipun indikator mobilitas telah membaik, indikator aktivitas ekonomi secara riil masih tampak lemah, khususnya dengan meningkatnya jumlah pekerja yang dirumahkan.
Di India, indikator makro seperti kredit bank mingguan, aplikasi pengajuan kendaraan mingguan, tingkat pengangguran mingguan dan konsumsi listrik harian masih stabil di level terlemahnya.
Sementara itu, di ASEAN, indikator makro tetap lemah bahkan semakin lemah. Hal ini tercermin dari beberapa indikator seperti anjloknya penjualan mobil di Indonesia untuk bulan April, penurunan volume transaksi properti bulan April di Singapura, amblesnya jumlah penumpang harian untuk penerbangan internasional di Thailand dan peningkatan jumlah pekerja yang secara resmi menerima bantuan di Filipina.
Bagaimanapun juga ini merupakan indikator yang dinamis dan sangat sensitif terhadap berbagai kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah. Peringkat yang disematkan oleh MS pun masih sebatas perkiraan dengan berbagai asumsi. Artinya, bisa saja terjadi sesuai perkiraan, bisa juga lebih baik dan bahkan juga sangat mungkin untuk lebih buruk. Sekali lagi ini semua sangat bergantung pada upaya penanganan wabah serta penyelamatan ekonomi yang diambil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/gus)
Di Korea, ekspor terus tergerus dengan angka ekspor dalam 10 hari pertama bulan Mei mengalami pelemahan. Dari kondisi bisnis diperkirakan juga masih akan tertekan pada bulan Mei.
Namun, indikator permintaan domestik seperti penjualan ritel department store dalam 11 hari pertama Mei dan pariwisata domestik telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari posisi terendah sebelumnya.
Kelebihan pasokan listrik juga telah surut dari level tertingginya seiring dengan pelonggaran kebijakan social distancing yang ditempuh oleh Korea Selatan.
Di Taiwan, meskipun indikator mobilitas telah membaik, indikator aktivitas ekonomi secara riil masih tampak lemah, khususnya dengan meningkatnya jumlah pekerja yang dirumahkan.
Di India, indikator makro seperti kredit bank mingguan, aplikasi pengajuan kendaraan mingguan, tingkat pengangguran mingguan dan konsumsi listrik harian masih stabil di level terlemahnya.
Sementara itu, di ASEAN, indikator makro tetap lemah bahkan semakin lemah. Hal ini tercermin dari beberapa indikator seperti anjloknya penjualan mobil di Indonesia untuk bulan April, penurunan volume transaksi properti bulan April di Singapura, amblesnya jumlah penumpang harian untuk penerbangan internasional di Thailand dan peningkatan jumlah pekerja yang secara resmi menerima bantuan di Filipina.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Most Popular