
Top! Pertumbuhan Ekonomi Asia 2023 Bakal Kalahkan AS & Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Asia akan melampaui Amerika Serikat (AS) dan Eropa tahun ini. Morgan Stanley menyebut hal ini terjadi berkat permintaan domestik yang kuat.
"Argumen besar yang kami buat ... untuk Asia ... mengungguli AS dan Eropa, adalah fakta bahwa ada kekuatan permintaan domestik," kata Chetan Ahya, Kepala Ekonom Asia Morgan Stanley, mengutip CNBC International, Selasa (18/4/2023).
"China adalah satu. Ini mengalami rebound dengan cukup baik karena pembukaan kembali, tetapi juga untuk kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung," tambahnya.
Ahya juga menyebut tiga negara ekonomi besar Asia lainnya. Yang mengejutkan selain India dan Jepang, ada pula Indonesia, dental permintaan domestik yang kuat menjadi alasan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan kawasan akan mengungguli sekitar 500 basis poin pada akhir tahun ini, yang pada dasarnya pada kuartal keempat tahun ini," kata Ahya.
Dalam data terbaru, yang rilis hari ini, ekonomi China melesat pada kuartal I-2023 melebihi ekspektasi pasar. Ekonomi tumbuh 4,5% (year on year/yoy) pada tiga bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar sebesar yang berada di angka 4% dan di atas kuartal IV-2023 yang tercatat 2,9% (yoy).
Secara kuartal, ekonomi China tumbuh 2,2% pada Januari-Maret 2023, jauh lebih tinggi dibandingkan 0,6% pada kuartal sebelumnya.
Ekonomi China melesat setelah pelonggaran kebijakan Covid-19. Pelonggaran Covid-19 memicu rebound yang tajam dalam aktivitas dan pengeluaran bisnis, dengan permintaan meningkat sehingga menguntungkan industri jasa. Pemulihan tersebut juga dibantu oleh sejumlah langkah stimulus Pemerintah China untuk mengangkat ekonomi dari kemerosotan yang didorong oleh pandemi.
"Pemulihan China berjalan lebih baik dari ekspektasi semua orang," kata Ahya lagi.
Prakiraannya Morgan Stanley untuk kawasan Asia sesuai dengan pandangan Dana Moneter Internasional (IMF) terbaru, di mana Asia Pasifik tetap menjadi kawasan yang dinamis meskipun merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian dunia. Badan itu menunjukkan pekan lalu bahwa permintaan domestik Asia sejauh ini tetap kuat meski ada pengetatan moneter.
"Kami memproyeksikan kawasan ini akan menyumbang lebih dari 70 persen pertumbuhan global tahun ini karena perluasannya meningkat menjadi 4,6 persen dari 3,8% tahun lalu," tulis IMF dalam sebuah blog.
Bank Dunia (World Bank) juga memperkirakan ekonomi Asia Timur dan Pasifik tumbuh lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini terjadi berkat peningkatan tajam dalam aktivitas di China, mencatat bahwa kawasan tersebut belum terpengaruh oleh tekanan perbankan global.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF: Ekonomi Asia di Jalur Positif, Terima Kasih China!