
Ini Prestasi Penanganan Corona di Bekasi yang Dipuji Jokowi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 May 2020 06:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlahan, Indonesia mencoba bangkit dari terjangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai serius merintis hidup berdampingan dengan virus corona melalui jalan kenormalan baru (new normal).
Ya, virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu belum ditemukan penawarnya, apakah itu obat atau vaksin. Selagi belum ada obat atau vaksin yang cespleng, masyarakat diminta untuk #dirumahaja. Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Namun sulit juga kalau harus terus-menerus bersembunyi dengan menerapkan pembatasan sosial (social distancing). Ekonomi jadi bergerak sangat lambat, bahkan malah mundur. Ini berisiko membuat jatuh korban yang lebih banyak, bukan dari infeksi virus tetapi kelaparan karena rakyat kehilangan mata pencarian.
Oleh karena itu, dunia sedang mencoba menerapkan new normal. Keran aktivitas publik mulai dibuka, meski terbatas dan harus patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga jarak.
"Kita ingin tetap produktif, tapi aman Covid-19. Produktif tapi aman Covid-19, ini yang kita inginkan," tegas Jokowi, kemarin.
Sebagai simbol menghidupkan kembali perekonomian yang mati suri selama lebih dari dua bulan, Kepala Negara menyambangi Mal Sumarecon Bekasi. Pusat perbelanjaan ini nantinya bakal kembali beroperasi meski dalam kapasitas terbatas.
Mengapa Jokowi memilih Bekasi? Menurut eks gubernur DKI Jakarta itu, Bekasi punya catatan yang oke dalam penanganan virus corona.
"Kurva R0 Bekasi di bawah satu," ujar Jokowi.
R0 atau tingkat reproduksi menggambarkan sejauh apa penyebaran virus. Jika masih lebih dari satu, artinya seorang pasien positif bisa menulari orang-orang lainnya. Namun kalau sudah di bawah satu, maka tidak ada penularan lagi.
Ya, virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu belum ditemukan penawarnya, apakah itu obat atau vaksin. Selagi belum ada obat atau vaksin yang cespleng, masyarakat diminta untuk #dirumahaja. Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Namun sulit juga kalau harus terus-menerus bersembunyi dengan menerapkan pembatasan sosial (social distancing). Ekonomi jadi bergerak sangat lambat, bahkan malah mundur. Ini berisiko membuat jatuh korban yang lebih banyak, bukan dari infeksi virus tetapi kelaparan karena rakyat kehilangan mata pencarian.
Oleh karena itu, dunia sedang mencoba menerapkan new normal. Keran aktivitas publik mulai dibuka, meski terbatas dan harus patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga jarak.
"Kita ingin tetap produktif, tapi aman Covid-19. Produktif tapi aman Covid-19, ini yang kita inginkan," tegas Jokowi, kemarin.
Sebagai simbol menghidupkan kembali perekonomian yang mati suri selama lebih dari dua bulan, Kepala Negara menyambangi Mal Sumarecon Bekasi. Pusat perbelanjaan ini nantinya bakal kembali beroperasi meski dalam kapasitas terbatas.
Mengapa Jokowi memilih Bekasi? Menurut eks gubernur DKI Jakarta itu, Bekasi punya catatan yang oke dalam penanganan virus corona.
"Kurva R0 Bekasi di bawah satu," ujar Jokowi.
R0 atau tingkat reproduksi menggambarkan sejauh apa penyebaran virus. Jika masih lebih dari satu, artinya seorang pasien positif bisa menulari orang-orang lainnya. Namun kalau sudah di bawah satu, maka tidak ada penularan lagi.
Next Page
Bekasi Tanpa Tambahan Kasus Corona
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular