
Ada Apa Nih? Tiba-tiba Kim Jong Un Muncul Gelar Rapat Militer

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan telah memimpin pertemuan Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa. Dalam pertemuan tersebut Kim membahas mengenai kebijakan baru untuk lebih meningkatkan sistem pencegahan perang nuklir negara itu, lapor media pemerintah.
Selain itu, dalam pertemuan juga dibahas mengenai langkah-langkah militer yang penting dan langkah-langkah organisasi dan politik untuk lebih memperkuat angkatan bersenjata secara keseluruhan.
"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah kebijakan baru untuk lebih meningkatkan pencegahan perang nuklir negara itu dan menempatkan pasukan bersenjata strategis pada operasi siaga tinggi sejalan dengan persyaratan umum untuk pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata negara itu," tulis KCNA, sebagaimana dilaporkan ulang oleh Yonhap News Agency, dikutip Selasa (26/5/2020).
"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah langkah-langkah penting untuk meningkatkan kemampuan serangan senjata dari pasukan Artileri Rakyat Korea," tambahnya.
Namun demikian, media itu tidak merinci lebih lanjut soal kebijakan baru tersebut.
KCNA hanya menjelaskan bahwa dalam kesempatan itu Kim menekankan pentingnya untuk mewujudkan kepemimpinan monolitik partai atas militer dan mengidentifikasi hal-hal utama yang harus terus dipertahankan dalam kinerja, tugas dan cara militer dan politik angkatan bersenjata DPRK.
"Kim menandatangani tujuh perintah terkait tindakan militer yang dibahas selama pertemuan termasuk yang ditujukan untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran lembaga-lembaga pendidikan militer utama, mengatur ulang sistem komando militer dan mempromosikan pangkat komandan militer." jelas media itu.
Dalam pertemuan itu, Ri Pyong-chol, yang dikenal karena keterlibatannya dalam pengembangan senjata Korea Utara, terpilih sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat, jelas KCNA.
KCNA tidak mengatakan kapan pertemuan itu diadakan, tetapi media pemerintah itu biasanya melaporkan aktivitas Kim sehari setelah itu terjadi.
Menanggapi kabar ini, kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan sedang mencari tahu hasil pertemuan tersebut.
"Kantor pemerintah yang relevan sedang menganalisis (hasilnya)," kata seorang pejabat Cheong Wa Dae kepada wartawan ketika ditanyai tentang sikap Seoul soal hasil pertemuan itu.
(res) Next Article Bukan Iran, Korut yang Terbukti 'Nakal' Kembangkan Nuklir
