Begini Bocoron Cara Kerja New Normal Ala PNS & BUMN

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 May 2020 09:11
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balaikota (CNBC Indonesi/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tampaknya akan segera melonggarkan aktivitas sosial serta ekonomi dan bersiap kembali beraktivitas dengan skenario new normal. Pemerintah sudah gencar mewacanakan ini dan mulai menerapkannya pada lingkungan kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Dwi Wahyu Atmaji mengatakan skenario ini merupakan pedoman yang disiapkan agar PNS dapat bekerja optimal selama vaksin Corona belum ditemukan. Dia mengatakan waktu penerapan skenario kerja 'new normal' ini akan bergantung pada arahan dari Gugus Tugas Covid-19.

"Ya kita harus realistis saja bahwa Corona ini belum ada obat/vaksin, jadi harus tetap waspada," ujar Wahyu seperti dikutip dari detikcom, Minggu (24/5/2020).


Wahyu menambahkan ada tiga komponen yang diatur dalam skenario new normal. Pertama, skenario ini akan menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel (flexible working arrangement) yang membuat ASN bisa bekerja dari kantor, rumah, atau tempat lain.

Kedua, skenario ini juga mewajibkan penerapan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pemakaian masker dan cuci tangan untuk mencegah penularan virus selama bekerja. Skema ini, jelas Wahyu, tentunya akan diiringi dengan penyesuaian sarana dan ruang kerja.

Ketiga, percepatan dan perluasan penerapan teknologi informasi dan komunikasi juga harus dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, misalnya melalui e-office, digital signature, dan rapat lewat video conference.

Meski demikian PAN-RB masih mengkaji siapa saja dan berapa batasan usia pegawai yang diperbolehkan untuk beraktivitas kembali.

"Persisnya tentu menunggu perkembangan keadaan dan keputusan dari Gugus Tugas," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi PNS hingga 29 Mei 2020. Setelahnya, sistem kerja dari rumah untuk PNS ini akan dievaluasi kembali.

[Gambas:Video CNBC]



Pekan lalu Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo saat membuka Webinar bertema Leading Virtually, More Productively, yang dilaksanakan dengan memanfaatkan CloudX Conference Telkomsel, Rabu (20/5). Kegiatan daring yang merupakan kerjasama dari Kementerian BUMN dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk serta McKinsey & Company ini diikuti oleh 223 jajaran direksi dan manajemen puncak dari 104 BUMN di Indonesia.

Hadir sebagai pembicara, direksi BUMN dari sektor industri yang berbeda, antara lain Direktur Human Capital Management Telkom Edi Witjara, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi dan Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos, dengan moderator dari McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo. Diskusi ini membahas lebih dalam terkait perspektif masing-masing BUMN dalam mengantisipasi skenario The New Normal dan bagaimana kesiapan yang telah dilakukan.

Direktur Human Capital Management Telkom, Edi Witjara selaku pembicara dari sektor jasa, menyatakan kesiapan Telkom dalam mengantisipasi penerapan The New Normal di lingkungan kerja nantinya. Edi mengatakan bahwa upaya monitoring dan review berkelanjutan dari setiap kebijakan agar efektif dalam merespon kondisi baru, kata kuncinya adalah iterasi dan inovasi.

"Agar produktivitas karyawan tetap terjaga meski dalam kondisi WFH, berbagai tools dan aplikasi disediakan sehingga aktivitas kerja karyawan terbantu menjadi lebih mudah," ujar Edi.

Hampir sama dengan Edi, tiga pembicara lainnya juga berbagi pengalaman terkait kesiapan yang dilaksanakan di masing-masing lokasi kerjanya dalam menghadapi skenario kerja baru ini. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memaparkan strategi yang dijalankan KAI dalam mengalihkan fokus bisnis di layanan pengiriman barang.

Dari sektor farmasi, Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma, Andi Prazos menjelaskan penerapan protokol perlindungan karyawan dan pelanggan di Kimia Farma. Sementara Hery Gunardi, Wakil Dirut Bank Mandiri menjelaskan pentingnya memahami pelanggan dan pertimbangan untuk menggeser proses bisnis menuju digital.

Di akhir diskusi, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian BUMN, Alex Denni berpesan agar setiap BUMN siap mengadopsi The New Normal dan ikut bergerak cepat dalam gelombang transformasi. "Komunikasi adalah kunci yang dapat mempengaruhi organisasi untuk maju ke depan, jangan sampai ada BUMN tertinggal," pungkas Alex.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular