Warga Jakarta Nekad Mudik, Penjualan Bensin Ikut Naik Juga?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 May 2020 13:15
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyebut berdasarkan pantauan selama tiga hari terakhir sempat terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Dampak dari sebagian masyarakat yang nekat meninggalkan Jakarta dan sekitarnya. Peningkatan konsumsi ini fluktuatif kadang naik dan kadang turun.
"Dalam pantauan 3 hari ke belakang, masih berfluktuasi, ada kala turun ada kala naik," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman kepada CNBC Indonesia, Jumat, (22/05/2020).
Lebih lanjut Fajriyah mengatakan, meski terjadi lonjakan, namun konsumsi BBM ini masih di bawah rata-rata konsumsi harian normal. Meski sempat ada sedikit peningkatan yakni di kisaran 20 - 30%. "Masih konsisten sih, antara 20 - 30% di bawah rata-rata," paparnya.
Pejabat daerah akui ada gelombang mudik dari Jabodetabek. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan bagi pemudik yang akan memasuki Yogyakarta akan diminta putar balik, terlebih pemudik itu berasal dari wilayah zona merah.
Pasalnya, jumlah pemudik yang datang dari luar Yogyakarta terpantau mengalami lonjakan utamanya ketika adanya kebijakan pelonggaran transportasi publik yang belum lama ini menjadi perdebatan.
Pemerintah memberikan kelonggaran terhadap transportasi ke daerah guna memberikan kesempatan kepada masyarakat yang melaksanakan tugas atau mempunyai kepentingan khusus, di tengah larangan mudik.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan, lonjakan pemudik yang masuk Yogyakarta diakuinya terjadi untuk angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang berasal dari sejumlah wilayah, di antaranya Jabodetabek yang datang bertahap.
"Ini hasil pemantauan di lapangan landai (H-3 lebaran), tapi bila dibanding pas ada kebijakan pelonggaran transportasi, kemarin memang ada kenaikan 25% dibanding sebelumnya," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/05/2020).
(gus) Next Article Inilah Daftar Tarif BBM yang Diturunkan Pertamina
Dampak dari sebagian masyarakat yang nekat meninggalkan Jakarta dan sekitarnya. Peningkatan konsumsi ini fluktuatif kadang naik dan kadang turun.
"Dalam pantauan 3 hari ke belakang, masih berfluktuasi, ada kala turun ada kala naik," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman kepada CNBC Indonesia, Jumat, (22/05/2020).
Pejabat daerah akui ada gelombang mudik dari Jabodetabek. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan bagi pemudik yang akan memasuki Yogyakarta akan diminta putar balik, terlebih pemudik itu berasal dari wilayah zona merah.
Pasalnya, jumlah pemudik yang datang dari luar Yogyakarta terpantau mengalami lonjakan utamanya ketika adanya kebijakan pelonggaran transportasi publik yang belum lama ini menjadi perdebatan.
Pemerintah memberikan kelonggaran terhadap transportasi ke daerah guna memberikan kesempatan kepada masyarakat yang melaksanakan tugas atau mempunyai kepentingan khusus, di tengah larangan mudik.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan, lonjakan pemudik yang masuk Yogyakarta diakuinya terjadi untuk angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang berasal dari sejumlah wilayah, di antaranya Jabodetabek yang datang bertahap.
"Ini hasil pemantauan di lapangan landai (H-3 lebaran), tapi bila dibanding pas ada kebijakan pelonggaran transportasi, kemarin memang ada kenaikan 25% dibanding sebelumnya," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/05/2020).
(gus) Next Article Inilah Daftar Tarif BBM yang Diturunkan Pertamina
Most Popular