
Internasional
Peringkat 2 COVID-19 Dunia, Ekonomi Rusia Diramal -5%
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2020 07:34

Jakarta, CNBC Indonesia - EkonomiĀ Rusia terimbas corona (COVID-19). Pertumbuhan ekonomi (PDB) negara yang kini menduduki peringkat dua kasus terbanyak COVID-19 global itu, diprediksi -9,5% pada kuartal-II 2020 (yoy).
Sementara pertumbuhan PDB tahunan diprediksi -5%. Hal ini diutarakan Menteri Perekonomian Rusia Maksim Reshetnikov, Kamis (21/5/2020) waktu setempat.
"Faktor utama penurunan PDB tahun ini adalah pembatasan internal pada ekonomi untuk membendung pandemi corona, yang akan berdampak paling besar pada kuartal-II," katanya kepada kantor berita Rusia, sebagaimana dikutip AFP.
Sementara di kuartal-III 2020, pemerintah memprediksi ekonomi turun 6.3% dan di kuartal-IV turun 5,2%. Meski demikian, ekonomi dipercaya mulai menggeliat pada kuartal akhir tersebut karena pembatasan sosial akan dicabut pada Agustus-September.
"Tapi... semuanya tergantung pada situasi epidemiologis," tegasnya lagi.
Di 2021, Rusia diharapkan bisa tumbuh lebih baik di 2,8% secara tahunan. Di 2022, ekonomi akan kembali menggeliat seperti sebelum COVID-19 menyerang.
Berdasarkan data Worldometers, Rusia kini menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak setelah AS. Ada tambahan 8.849 penderita COVID-19 kemarin, yang membuat total kasus menjadi 317.554.
Ada 127 kasus kematian baru yang membuat total kematian menjadi 3.099. Sedangkan pasien sembuh 92.681.
Selain COVID-19, ekonomi Rusia juga terganggu harga minyak yang rendah. Rusia tergabung dalam OPEC+ sebagai negara penghasil minyak.
(sef/sef) Next Article Slow But Sure Mr Putin, Ekonomi Rusia Bakal Merana
Sementara pertumbuhan PDB tahunan diprediksi -5%. Hal ini diutarakan Menteri Perekonomian Rusia Maksim Reshetnikov, Kamis (21/5/2020) waktu setempat.
Sementara di kuartal-III 2020, pemerintah memprediksi ekonomi turun 6.3% dan di kuartal-IV turun 5,2%. Meski demikian, ekonomi dipercaya mulai menggeliat pada kuartal akhir tersebut karena pembatasan sosial akan dicabut pada Agustus-September.
"Tapi... semuanya tergantung pada situasi epidemiologis," tegasnya lagi.
Di 2021, Rusia diharapkan bisa tumbuh lebih baik di 2,8% secara tahunan. Di 2022, ekonomi akan kembali menggeliat seperti sebelum COVID-19 menyerang.
Berdasarkan data Worldometers, Rusia kini menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak setelah AS. Ada tambahan 8.849 penderita COVID-19 kemarin, yang membuat total kasus menjadi 317.554.
Ada 127 kasus kematian baru yang membuat total kematian menjadi 3.099. Sedangkan pasien sembuh 92.681.
Selain COVID-19, ekonomi Rusia juga terganggu harga minyak yang rendah. Rusia tergabung dalam OPEC+ sebagai negara penghasil minyak.
(sef/sef) Next Article Slow But Sure Mr Putin, Ekonomi Rusia Bakal Merana
Most Popular