Peluang! Saat Covid-19 Penjualan Mobil Listrik Malah Naik
Exist In Exist, CNBC Indonesia
15 May 2020 20:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi mengungkapkan pandemi Covid-19 telah menekan industri otomotif Korea Selatan. Meski demikian, ia menyebut justru permintaan mobil listrik mengalami peningkatan.
"Justru produk EV (Electric Vehicle) dan FCEV (Fuel Cell Electriv Vehicle) dalam 3 bulan terakhir malah tercatat mengalami kenaikan baik pasar domestik maupun pasar ekspor. Sangat menarik," ujarnya dalam acara MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (15/5/2020).
Selain itu, Umar mengatakan produksi mobil listrik ini juga bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Korea Selatan.
"Electric vehicle kan baterai, tapi rupanya komponen-komponen lain untuk membangun satu electric vehicle juga potensinya sangat besar dan banyak sekali perusahaan kecil dan menengah yang starting up, yang saya kira perlu partner di Indonesia," tuturnya.
Selain mobil listrik, lanjut Umar, Indonesia dan Korea Selatan juga bisa bekerjasama untuk mengembangkan rantai pasok (supply chain) komponen kendaraan bermotor di Indonesia baik untuk komponen umum ataupun spesifik untuk keamanan kendaraan.
"Jadi ini ada kesempatan. Saya juga lagi mengajak UKM-UKM Korea yang tergabung dalam asosiasi produsen komponen kendaraan bermotor untuk melihat peluang membangun supply chain di Indonesia," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Daftar Mobil-Motor Listrik di RI, Siap Dipinang DP 0%
"Justru produk EV (Electric Vehicle) dan FCEV (Fuel Cell Electriv Vehicle) dalam 3 bulan terakhir malah tercatat mengalami kenaikan baik pasar domestik maupun pasar ekspor. Sangat menarik," ujarnya dalam acara MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (15/5/2020).
Selain itu, Umar mengatakan produksi mobil listrik ini juga bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Korea Selatan.
"Electric vehicle kan baterai, tapi rupanya komponen-komponen lain untuk membangun satu electric vehicle juga potensinya sangat besar dan banyak sekali perusahaan kecil dan menengah yang starting up, yang saya kira perlu partner di Indonesia," tuturnya.
Selain mobil listrik, lanjut Umar, Indonesia dan Korea Selatan juga bisa bekerjasama untuk mengembangkan rantai pasok (supply chain) komponen kendaraan bermotor di Indonesia baik untuk komponen umum ataupun spesifik untuk keamanan kendaraan.
"Jadi ini ada kesempatan. Saya juga lagi mengajak UKM-UKM Korea yang tergabung dalam asosiasi produsen komponen kendaraan bermotor untuk melihat peluang membangun supply chain di Indonesia," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Daftar Mobil-Motor Listrik di RI, Siap Dipinang DP 0%
Most Popular