Duh, Utang Luar Negeri BUMN Bengkak Akibat Infeksi Corona!
15 May 2020 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban virus corona (Covid-19) di Tanah Air kian berjatuhan. Kali ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang harus beban utang luar negerinya membengkak hingga dobel digit secara tahunan pada akhir kuartal I-2020.
Bank Indonesia (BI) mencatat total utang BUMN RI pada Maret 2020 mencapai US$ 55,4 miliar. Jika menggunakan kurs referensi Bi (JISDOR) hari ini di level Rp 14.909/US$, maka nilai utang BUMN RI setara dengan Rp 825,97 triliun. Nyaris separuh dari APBN-P 2020!
Utang Luar Negeri (ULN) BUMN menyumbang 27% dari total ULN swasta pada kuartal I-2020. Mengacu pada data Statistik Utang Luar Negeri (SULNI), ULN BUMN RI naik 14% (secara tahunan) pada Maret 2020. Lonjakan ini lebih tinggi daripada swasta yang hanya naik 4,5% untuk periode yang sama.
BUMN apa yang paling banyak berutang dengan denominasi valas (valuta asing)? Ternyata bukan BUMN keuangan, melainkan BUMN non-keuangan--seperti BUMN karya atau BUMN farmasi--yang tumbuh sampai 17,8%. BUMN Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) menyusul dengan tumbuh 6% (tahunan) dan baru BUMN perbankan yang naik 3,2%.
Di tengah masih meluasnya wabah Covid-19, BUMN karya yang selama ini menjadi penggerak roda infrastruktur Indonesia terbebani utang yang besar. Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat keluarnya dana asing membuat beban BUMN semakin berat, terutama jika tidak ditutup dengan fasilitas lindung nilai (hedging).
Di kala pendapatan lesu akibat sepinya proyek karena semua fokus pada penanganan wabah, BUMN Karya terus menghadapi tagihan utang yang terus berjalan tanpa ampun dan jeda. Beberapa BUMN yang banyak disorot dalam pemberitaan karena utangnya antara lain PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan duo emiten karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Saking besarnya beban utang yang diderita oleh BUMN Baja , KRAS harus melakukan restrukturisasi utangnya senilai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 27 triliun. ni adalah restrukturisasi utang terbesar dalam sejarah Indonesia. Restrukturisasi ini disokong oleh 10 perbankan dan ditargetkan akan berlangsung hingga 2027.
Halaman Selanjutnya
Bank Indonesia (BI) mencatat total utang BUMN RI pada Maret 2020 mencapai US$ 55,4 miliar. Jika menggunakan kurs referensi Bi (JISDOR) hari ini di level Rp 14.909/US$, maka nilai utang BUMN RI setara dengan Rp 825,97 triliun. Nyaris separuh dari APBN-P 2020!
Utang Luar Negeri (ULN) BUMN menyumbang 27% dari total ULN swasta pada kuartal I-2020. Mengacu pada data Statistik Utang Luar Negeri (SULNI), ULN BUMN RI naik 14% (secara tahunan) pada Maret 2020. Lonjakan ini lebih tinggi daripada swasta yang hanya naik 4,5% untuk periode yang sama.
BUMN apa yang paling banyak berutang dengan denominasi valas (valuta asing)? Ternyata bukan BUMN keuangan, melainkan BUMN non-keuangan--seperti BUMN karya atau BUMN farmasi--yang tumbuh sampai 17,8%. BUMN Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) menyusul dengan tumbuh 6% (tahunan) dan baru BUMN perbankan yang naik 3,2%.
Di tengah masih meluasnya wabah Covid-19, BUMN karya yang selama ini menjadi penggerak roda infrastruktur Indonesia terbebani utang yang besar. Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat keluarnya dana asing membuat beban BUMN semakin berat, terutama jika tidak ditutup dengan fasilitas lindung nilai (hedging).
Di kala pendapatan lesu akibat sepinya proyek karena semua fokus pada penanganan wabah, BUMN Karya terus menghadapi tagihan utang yang terus berjalan tanpa ampun dan jeda. Beberapa BUMN yang banyak disorot dalam pemberitaan karena utangnya antara lain PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan duo emiten karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Saking besarnya beban utang yang diderita oleh BUMN Baja , KRAS harus melakukan restrukturisasi utangnya senilai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 27 triliun. ni adalah restrukturisasi utang terbesar dalam sejarah Indonesia. Restrukturisasi ini disokong oleh 10 perbankan dan ditargetkan akan berlangsung hingga 2027.
Halaman Selanjutnya
BUMN Penerbangan dan Karya Juga Terlilit Utang
BACA HALAMAN BERIKUTNYA