
Ribuan Pekerja Cleaning Service Jadi Pengangguran Dadakan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 May 2020 17:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Tutupnya ratusan pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia berdampak luas pada sejumlah pekerjaan. Salah satu yang paling terkena dampak adalah jasa pekerja cleaning service. yang biasanya dikelola oleh perusahaan outsourcing atau alih daya.
Ketua Umum Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia menyebut angka pegawai yang terdampak tidak sedikit.
"Data dari Apklindo (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia), kebetulan satu forum komunikasi di Asosiasi Alih Daya, sekitar 8500-an cleaner udah nggak bekerja. Jadi ini angka yang cukup besar. Gimana mereka kerja, kalau (mal) itu tutup?" katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/5).
Besarnya pekerja cleaning service yang terdampak merupakan kalkulasi dari seluruh Indonesia. Namun, sebagian besar yang mewakili adalah pusat perbelanjaan di kota-kota besar. "Yang besar di Jakarta, dan kota besar yang banyak mal tutup," sebut Mira.
Data dari Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) terakhir yakni 30 April 2020 lalu, ada 190 mal yang tutup akibat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jakarta menjadi yang terbanyak dengan menyumbang sekitar 70 mal.
Jumlah tersebut berpotensi akan berkurang karena pemerintah pusat berencana akan membuka kembali pusat perbelanjaan pada 8 Juni mendatang. Para cleaning service pun berpotensi akan kembali bekerja seperti biasa, tentu dengan disertai protokol kesehatan yang ketat.
"Sisi positif pasti tapi diusulkan juga ketika PSBB dibuka, ada resiko yang terjadi. Jadi kita usulkan sebenarnya ketika pembukaan, ternyata khawatirnya ada penularan lagi atau gimana, anak-anak punya jaminan sosial yang berlaku. Karena kondisi mereka di PHK atau dirumahkan nggak berlaku. Mereka masuk lagi. kita berharap ada kemudahan," sebut Mira.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Rem Darurat, Anies Perpanjang PSBB Transisi 2 Pekan!
Ketua Umum Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia menyebut angka pegawai yang terdampak tidak sedikit.
"Data dari Apklindo (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia), kebetulan satu forum komunikasi di Asosiasi Alih Daya, sekitar 8500-an cleaner udah nggak bekerja. Jadi ini angka yang cukup besar. Gimana mereka kerja, kalau (mal) itu tutup?" katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/5).
Besarnya pekerja cleaning service yang terdampak merupakan kalkulasi dari seluruh Indonesia. Namun, sebagian besar yang mewakili adalah pusat perbelanjaan di kota-kota besar. "Yang besar di Jakarta, dan kota besar yang banyak mal tutup," sebut Mira.
Data dari Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) terakhir yakni 30 April 2020 lalu, ada 190 mal yang tutup akibat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jakarta menjadi yang terbanyak dengan menyumbang sekitar 70 mal.
Jumlah tersebut berpotensi akan berkurang karena pemerintah pusat berencana akan membuka kembali pusat perbelanjaan pada 8 Juni mendatang. Para cleaning service pun berpotensi akan kembali bekerja seperti biasa, tentu dengan disertai protokol kesehatan yang ketat.
"Sisi positif pasti tapi diusulkan juga ketika PSBB dibuka, ada resiko yang terjadi. Jadi kita usulkan sebenarnya ketika pembukaan, ternyata khawatirnya ada penularan lagi atau gimana, anak-anak punya jaminan sosial yang berlaku. Karena kondisi mereka di PHK atau dirumahkan nggak berlaku. Mereka masuk lagi. kita berharap ada kemudahan," sebut Mira.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Rem Darurat, Anies Perpanjang PSBB Transisi 2 Pekan!
Most Popular