ICP US$ 20, Pertamina EP: Berat Banget, Potong Capex 50%

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 May 2020 12:02
Strategi Operasi Pertamina EP Hadapi Volatilitas Harga Minyak  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Strategi Operasi Pertamina EP Hadapi Volatilitas Harga Minyak (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menyebut harga minyak mentah (ICP) April 2020 US$ 20,66 per barel akan sangat berat sekali. Ia berharap agar pada Bulan Mei dan seterusnya, ICP bisa meningkat kembali.

"Memang berat sekali kalau rata-rata ICP di US$ 20.66 per barel. Harapannya bulan Mei dan seterusnya bisa meningkat lagi, terlihat dari WTI dan Brent harga hariannya sudah membaik," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis, (14/05/2020).

Sebelumnya, Pertamina EP menyampaikan sudah punya skenario jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP berada di level US$ 30 per barel bahkan di bawahnya. Menurut Nanang dengan ICP US$ 30 per barel secara umum masih tetap bisa profit.

Caranya dengan melakukan penyesuaian di beberapa program. "Seperti operating expenses (Opex) harus dipotong 10-20% dan capital expenditures (Capex) dipotong 20-30%," ungkapnya.



Jika ICP di bawah US$ 30 per barel akan menggunakan format yang sama. Hanya saja potongan capex dan opex nya lebih besar. "Kalau di bawah US$ 30 capex dipotong 40-50% dan opex 20% masih bisa survive," jelasnya.

Saat ini ICP April sudah di bawah US$ 30 per barel, Nanang menyebut akan menggunakan skema pemotongan Capex dan Opex lebih besar. "Iya betul (dengan skenario tersebut)," paparnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum merilis harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan April secara resmi. Biasanya ICP dirilis pada awal bulan, namun sudah mendekati pertengahan bulan tak kunjung dikeluarkan.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada 4 Mei lalu, diam-diam harga minyak nasional terjun bebas ke level US$ 20,66 per barel. Angka ini turun 39,6% atau sebanyak US$ 13,57 dibanding ICP Maret yang masih berada di US$ 34,23 per barel. 

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Harga Minyak Anjlok ke US$ 20, Pertamina EP Kaji Tunda Proyek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular