Rumah Sepi Peminat, Jualan Makin Berat!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 May 2020 12:38
Pencari kerja memadati gelaran Job For Career Festival 2018 di area Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (27/11). Angka pengangguran pada Agustus 2018 tercatat 7 juta orang, menurun 40 ribu orang dibanding Agustus 2017 lalu. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pencari kerja memadati gelaran Job For Career Festival 2018 di area Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (27/11). Angka pengangguran pada Agustus 2018 tercatat 7 juta orang, menurun 40 ribu orang dibanding Agustus 2017 lalu. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Wabah Covid-19 yang merebak di Tanah Air dan telah menginfeksi lebih dari 14 ribu orang terbukti berhasil meluluhlantakkan perekonomian Indonesia. Sejak masuk ke Indonesia dan kasus pertama diumumkan pada 2 Maret lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), alarm tanda bahaya sejatinya sudah menyala.

Untuk menekan penyebaran virus, pemerintah memilih menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga kini sudah ada lebih dari 20 wilayah yang menerapkan aturan ini. Selama PSBB masyarakat diimbau untuk belajar, beribadah dan bekerja di rumah. Mobilitas publik juga dibatasi. Transportasi umum tak beroperasi dengan kapasitas maksimal.

Konsekuensinya jelas, beberapa sektor seperti penerbangan, pariwisata, perhotelan hingga restoran langsung terkena dampaknya. Penumpang pesawat dan turis anjlok, hotel dan restoran sepi pengunjung. Omzet turun drastis. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun tak terelakkan.

Data Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) menunjukkan, hingga akhir April saja sudah ada 2 juta karyawan dirumahkan dan kena PHK. Lebih dari 535 ribu di antaranya berasal dari sektor informal.

Permintaan terhadap tenaga kerja pun menurun. Indikatornya pun terlihat jelas. Iklan lowongan pekerjaan di berbagai media daring pun menurun. Berdasarkan analisis big data BPS, iklan lowongan pekerjaan di berbagai industri dalam negeri terus mengalami penurunan jumlah jika dibandingkan awal tahun.

Jumlah Iklan Lowongan Kerja Terus Menurun

Iklan LokerSumber: Badan Pusat Statistik

Di sisi lain jumlah orang yang mencari informasi terkait kartu pra-kerja pun bertambah banyak. Pencarian menggunakan kata kunci 'Kartu Prakerja' di media daring pun melonjak signifikan pada bulan April. Hal ini mengindikasikan jumlah pekerja yang terdampak juga banyak. Data ini juga mengkonfirmasi terjadinya peningkatan pada jumlah orang yang di PHK selama masa pandemi.

Jumlah Pencarian Menggunakan Kata Kunci 'Kartu Prakerja' Melonjak Signifikan Bulan April

Kartu prakerjaSumber : Badan Pusat Statistik


Indikator lain yang juga menjadi gambaran goyahnya pasar tenaga kerja Indonesia tercermin dari indeks kondisi ekonomi saat ini terutama untuk bagian ketersediaan lapangan kerja. Indeks ketersediaan lapangan kerja pada April 2020 anjlok paling parah dan berada di angka 41,2. Terjun bebas dari level sebelumnya di 86 pada Maret lalu.



Jelas terlihat bahwa wabah Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian RI. Gelombang PHK yang terjadi disertai dengan susahnya mencari kerja membuat daya beli masyarakat tertekan. Untuk makan saja susah, apalagi membeli rumah?

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular