Internasional

Kluster Baru Muncul di Wuhan, China Kembali Tes Massif Warga

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 May 2020 11:55
A resident wearing mask and suit against the coronavirus cycles in Wuhan in central China's Hubei province on Sunday, April 12, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms. For some it can cause more severe illness. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: Seorang warga yang mengenakan masker di Wuhan di provinsi Hubei, Cina. (AP Photo/Ng Han Guan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Wuhan berencana untuk melakukan pengujian asam nukleat untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus corona (COVID-19) atau tidak di seluruh kota selama 10 hari.

Dalam dokumen internal yang dilihat oleh Reuters, dua sumber yang mengetahui situasi tersebut, mengatakan setiap kabupaten di ibu kota provinsi Hubei sudah diberitahu untuk menyerahkan rencana terperinci di masing-masing wilayah pada Selasa (12/5/2020).

Namun hingga berita ini diturunkan, Otoritas Kesehatan Wuhan tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar mengenai rencana ini. Meski demikian, banyak yang berpendapat, ini adalah update terbaru dari ditemukannya kluster lokal baru di Wuhan.


Wuhan merupakan episentrum pertama penyebaran virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini. Penyakit COVID-19 sendiri disebut China pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu.

Setelah lockdown selama 76 hari, Wuhan kembali dibuka pada 8 April yang lalu. Namun Senin kemarin, kota berpenduduk 11 juta orang ini melaporkan kelompok infeksi baru.

Selain Wuhan, Kota Shulan di Provinsi Jilin yang berbatasan dengan Korea Utara mulai diberlakukan lockdown oleh pemerintah akibat munculnya kluster infeksi COVID-19 baru di kota tersebut.

Dilansir South China Morning Post, diketahui kasus pertama Covid-19 ditemukan pada 7 Mei saat seorang wanita 45 tahun didiagnosis dengan Covid-19. Padahal kota sudah mencatat nol kasus sejak 9 April.

Berita ini merupakan kabar buruk bagi Shulan. Pasalnya, pemerintah baru saja merelaksasi aturan pembatasan sosial Jumat (8/5/2020) lalu, di mana tempat hiburan sudah diizinkan dibuka meski dengan jumlah pengunjung terbatas.

China Daratan kini menduduki urutan ke-11 dalam kasus terjangkit terbanyak secara global. Menurut data Worldometers per Selasa, China memiliki 82.919 kasus positif, naik 19 kasus dalam sehari.

Tidak ada penambahan kasus kematian atau masih sekitar 4.633 kasus. Pasien sembuh sebanyak 78.171 kasus.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Waduh! China Lockdown Satu Kota Baru karena COVID-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular