Internasional

Waduh! China Lockdown Satu Kota Baru karena COVID-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2020 09:58
Travelers wearing face masks pull their luggage as they arrive at the Beijing Railway Station in Beijing, Wednesday, March 25, 2020. Some train stations and bus services reopened in China's Hubei Province on Wednesday and people who passed a health check would finally be allowed to travel for the first time since the coronavirus outbreak surged in January. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. The sign reads
Foto: Warga China yg Kembali Bangkit usai Wabah Corona (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNBC IndonesiaChina belum sepenuhnya bebas dari corona (COVID-19). Setelah Wuhan selesai, kini China mengumumkan penguncian (lockdown) Kota Shulan, di China Laut Timur, Provinsi Jilin.

Dikutip dari CGTN, pengumuman dilakukan pada Minggu (10/5/2020). Ini dilakukan setelah pemerintah menemukan kluster infeksi COVID-19 baru di kota itu.

Semua warga wajib tinggal di rumah. Siswa SMP dan SMA juga akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar secara online.


Semua fasilitas umum, bioskop, perpustakaan ditutup sementara. Fasilitas kereta api, di dalam maupun ke luar kota disetop hingga akhir Mei ini.

Bus diminta menunda layanan. Sedangkan taksi tak diizinkan meninggalkan kota.

"Pihak berwenang mengatakan akan melakukan penyelidikan menyeluruh pada semua warga Shulan," tulis media itu. Pemerintah juga akan melakukan pelacakan kontak pada semua yang berhubungan dekat dengan pasien yang didiagnosis.


Sementara itu, dari South China Morning Post, diketahui kasus pertama ditemukan pada 7 Mei saat seorang wanita 45 tahun didiagnosis dengan COVID-19. Padahal kota sudah mencatat nol kasus sejak 9 April.

Wanita itu diketahui bekerja pada sebuah binatu. Bagaimana ia terinfeksi masih belum jelas, karena sejak 23 April ia tak meninggalkan provinsi itu dan tidak bertemu dengan siapapun dari luar negeri.

Sementara itu, dari South China Morning, 18 orang yang berkontak dengan wanita itu sudah dikarantina. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan ada 14 kasus baru yang didaftarkan pemerintah setempat per Minggu.

Berita ini merupakan hal buruk bagi Shulan. Pasalnya, pemerintah baru saja merelaksasi aturan pembatasan sosial Jumat lalu.

Di mana tempat hiburan sudah diizinkan dibuka meski dengan jumlah pengunjung terbatas. Kota Shulan sendiri berbatasan dengan Korea Utara.

Berbicara dengan wartawan, Juru Bicara NHC Mi Feng menggambarkan situasi Shulan sebagai infeksi kluster terbesar di China dalam dua bulan terakhir. "Penduduk kota agar menjaga kewaspadaan tinggi," katanya.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Bukan Lagi Wuhan, Kini China Lockdown Shulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular