Wuhan Kelar, Kini China Lockdown Kota Shulan Gegara Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2020 15:01
A woman wearing a face mask walks across a bridge in Wuhan in central China's Hubei province, Saturday, Jan. 25, 2020. The virus-hit Chinese city of Wuhan, already on lockdown, banned most vehicle use downtown and Hong Kong said it would close schools for two weeks as authorities scrambled Saturday to stop the spread of an illness that is known to have infected more than 1,200 people and killed 41, according to officials. . (Chinatopix via AP)
Foto: Penanganan Virus Corona di Wuhan China (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Akibat munculnya klaster infeksi COVID-19 baru, Pemerintah China mulai memberlakukan aturan penguncian (lockdown) di Kota Shulan yang terletak di Provinsi Jilin di China Laut Timur.

"Pihak berwenang mengatakan akan melakukan penyelidikan menyeluruh pada semua warga Shulan," tulis media CGTN pada Minggu (10/5/2020). Pemerintah juga akan melakukan pelacakan kontak pada semua yang berhubungan dekat dengan pasien yang didiagnosis.

Akibatnya, semua warga wajib tinggal di rumah. Siswa SMP dan SMA juga akan kembali melakukan kegiatan belajar secara online.

Semua fasilitas umum, bioskop, perpustakaan ditutup sementara. Fasilitas kereta api, di dalam maupun ke luar kota akan disetop hingga akhir Mei ini. Bus diminta menunda layanan. Sedangkan taksi tak diizinkan meninggalkan kota.

Dikutip dari South China Morning Post, diketahui kasus pertama ditemukan pada 7 Mei saat seorang wanita 45 tahun didiagnosis dengan COVID-19. Padahal kota sudah mencatat nol kasus sejak 9 April.

Wanita tersebut diketahui bekerja pada sebuah binatu. Bagaimana ia terinfeksi masih belum jelas, sebab sejak 23 April ia tak meninggalkan provinsi itu dan tidak bertemu dengan siapapun yang pulang luar negeri.

Sementara itu, 18 orang yang sempat berkontak dengan wanita tersebut sudah dikarantina. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan ada 14 kasus baru yang didaftarkan pemerintah setempat per Minggu.



Berbicara dengan wartawan, Juru Bicara NHC Mi Feng menggambarkan situasi Kota Shulan sebagai infeksi kluster terbesar di China dalam dua bulan terakhir.

"Penduduk kota agar menjaga kewaspadaan tinggi," katanya.

Kabar ini merupakan hal buruk bagi Kota Shulan yang berbatasan dengan Korea Utara ini. Pasalnya, pemerintah baru saja melonggarkan aturan pembatasan sosial pada Jumat lalu. Beberapa tempat hiburan sudah diizinkan dibuka meski dengan jumlah pengunjung terbatas.

Sebelumnya China sempat memberlakukan lockdown di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang menjadi episentrum pertama menyebarnya virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini. Setelah lockdown selama 76 hari, Wuhan kembali dibuka pada 8 April yang lalu.



[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular