Cegah Corona, Pemerintah Larang Ngabuburit di Luar Rumah

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 May 2020 18:27
Pemberlakuan PSBB di Depok (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pemberlakuan PSBB di Depok (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan saat ini masih banyak masyarakat yang keluar rumah tanpa ada tujuan penting.

"Saat ini sering kita lihat banyak sekali, anggota keluarga, saudara, yang masih keluar rumah yang tidak ada kepentingan. Menunggu berbuka, berkumpul dengan teman, hanya sekedar bergaul tapi risiko besar tertular," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Senin (11/5/2020).

Dia menghimbau kepada masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan yang dimulai dari keluarga. Sebab, keluarga adalah struktur masyarakat yang terkecil. Dia meminta agar tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan terpaksa.

"Oleh karena itu tetap di rumah, tak melakukan perjalanan ke manapun, termasuk tidak mudik. Karena kita tak bisa memberikan jaminan bahwa sepanjang perjalanan kita aman dan tak tertular," terangnya lagi.


Bahkan secara mendasar, dia mengatakan jika tak bisa merasa yakin berada di lingkungan yang aman dan hanya akan bertemu dengan orang yang bebas dari virus ini.

"Oleh karena itu, tidak keluar rumah, tetap berada di rumah, semua berada di rumah produktif di rumah, menjadi pilihan terbaik," imbuhnya lagi.

Hingga hari ini, penambahan kasus positif terus terjadi. Adapun DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak pertambahan kasus, padahal sudah berlaku aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

DKI Jakarta misalnya, hingga hari ini tercatat jumlah kasus mencapai 5.276 orang. Sementara Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 1.493 dan 1.536.

Sampai dengan Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB kasus positif mencapai 14.265 orang, jumlah tersebut bertambah 233 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.


Sementara itu, pasien sembuh bertambah 183 orang menjadi 2.881 orang. Adapun kasus kematian bertambah 18 orang sehingga total mencapai 991 orang.

"Sebanyak 373 kabupaten/kota terdampak COVID-19 di 34 provinsi," pungkasnya.


(dob/dob) Next Article Kasus Covid-19 di RI Bertambah 802 Hari ini, DKI Terbanyak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular