Internasional

Perpanjang Lagi 1 Bulan, Malaysia Lockdown hingga 9 Juni

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 May 2020 12:23
Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)
Foto: Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan perpanjangan aturan pembatasan (lockdown) di negara itu selama selama empat minggu. Pengumuman yang disampaikan pada Minggu (10/5/2020) itu akan membuat aturan lockdown yang disebut perintah kontrol gerakan (movement control order/MCO), akan tetap ada sampai 9 Juni mendatang.

Itu berarti pergerakan warga Malaysia akan tetap terbatas meski di Hari Raya Idul Fitri, yang akan jatuh pada akhir bulan ini. Pengumuman itu juga disampaikan meski kasus infeksi virus corona (COVID-19) di negara itu terus menurun.

"Meskipun kita telah mencapai perkembangan positif dalam perang melawan COVID-19, kita belum sepenuhnya berhasil," kata Yassin, sebagaimana dilaporkan The Strait Times. Ia kemudian mengatakan bahwa keputusan itu diambil karena sebagian besar warga Malaysia ingin pemerintah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memerangi penyebaran virus.

"Karena itu, berdasarkan saran dari Kementerian Kesehatan dan Dewan Keamanan Nasional, saya ingin mengumumkan bahwa perintah kontrol gerakan bersyarat yang berjalan hingga 12 Mei ... akan tetap berlaku hingga 9 Juni."



Malaysia pertama kali memberlakukan MCO pada 18 Maret, saat kasus virus corona di negara itu mulai meningkat tajam. Selama MCO berlaku, sekolah dan bisnis yang tidak penting ditutup, dan orang-orang dihimbau tidak meninggalkan rumah mereka kecuali untuk membeli makanan, barang-barang penting atau untuk berobat.

Sebelumnya aturan itu telah dilonggarkan pada 4 Mei. Di mana sebagian besar bisnis dibuka kembali dan orang-orang mulai bisa bepergian untuk bekerja. Namun sekolah tetap tutup dan pertemuan sosial besar masih dilarang.

Pada masa aturan dilonggarkan, perjalanan antara 13 negara bagian Malaysia masih dilarang kecuali untuk tujuan kerja. Perbatasan negara itu masih ditutup bagi wisatawan.

"Perpanjangan yang akan berlangsung selama masa Hari Raya Idul Fitri ini sendiri berarti momen pulang kampung atau mudik pada dua minggu menjelang hari raya dan perayaan besar lainnya akan dilarang bagi warga Malaysia," kata Yassin.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa perayaan meriah yang bisa dihadiri maksimal 20 orang akan segera diizinkan diberlakukan setelahnya. Lebih lanjut, Yassin terus mengimbau warga untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan selama acara, yaitu dengan mempraktikkan langkah-langkah jarak sosial dan menggunakan masker wajah dan pembersih tangan.

Dia juga mengatakan bahwa pedoman kapan rumah ibadah dapat dibuka kembali sedang dibahas.



"Jangan ceroboh ... Karena semakin banyak orang kembali bekerja, risiko infeksi lebih tinggi. Minggu-minggu mendatang sangat penting," katanya seraya menambahkan bahwa pemerintah tidak akan ragu untuk memberlakukan penguncian di daerah yang mengalami lonjakan kasus virus corona.

"Jadi tolong patuhi SOP (prosedur operasi standar) pemerintah. Hindari tempat yang ramai. Praktekkan jarak sosial. Pakailah masker. Selalu cuci tangan atau gunakan sanitizer tangan. Dan hanya keluar saat diperlukan," katanya.

Sebelumnya pada pekan lalu, otoritas kesehatan Malaysia mengatakan negara itu sedang dalam "fase pemulihan" karena jumlah kasus harian baru COVID-19 sebagian besar turun menjadi dua digit dalam tiga minggu terakhir. Pada hari Minggu, Malaysia hanya melaporkan 67 kasus baru corona.

Menurut Worldometers, saat ini ada 6.656 kasus corona di Malaysia, dengan 108 korban meninggal dan 5.025 orang sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res) Next Article Cegah Covid-19 Meluas, Malaysia Perpanjang Lockdown

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular