
Internasional
Tegas! Walau Kasus Turun, PM Malaysia Tetap Larang Mudik
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2020 06:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Malaysia melarang semua warga Malaysia melakukan ritual 'balik kampung' alias mudik pada hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Pengumuman resmi ditegaskan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, secara langsung dalam sebuah siaran televisi, Minggu (10/5/2020) sore.
"Saya harus minta maaf, tetapi demi keselamatan dan kesehatan kita, perjalanan balik kampung tidak akan diizinkan," ujarnya sebagaimana ditulis The Star mengutip Bernama.
"Saya tahu banyak orang akan sedih karena tidak bisa kembali ke rumah untuk merayakan Hari Raya. Harap bersabar. Kerika situasinya telah kembali normal, Anda dapat kembali ke rumah untuk mengunjungi orang tua dan kerabat Anda."
Ia pun meminta masyarakat tidak membuat 'open house' secara besar. Meski demikian, kunjungan tetangga masih dimungkinkan dengan maksimum 20 orang, dengan mengikuti prosedur operasi standar kesehatan seperti menjaga jarak sosial, menggunakan masker, dan pembersih tangan.
"InsyaAllah, kita berdoa bersama, kita akan bisa melawan COVID-19," ujarnya lagi.
Sementara itu, aturan pembatasan di Malaysia atau movement control order/MCO yang mengunci (lockdown) negara itu juga diperpanjang. Bahkan hingga 9 Juni 2020, meski kasus di Malaysia mengalami penurunan.
Per kemarin, dari data Worldometers, Malaysia mencatat 67 kasus baru. Ini menjadikan total kasus di negara itu menjadi 6.656.
Kematian pasien COVID-19 di Malaysia cenderung kecil. Hingga saat ini ada 108 pasien meninggal dan 5.025 pasien sembuh.
(sef/sef) Next Article Tak Hanya Australia, Malaysia Juga Turunkan Suku Bunga Acuan
Pengumuman resmi ditegaskan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, secara langsung dalam sebuah siaran televisi, Minggu (10/5/2020) sore.
"Saya tahu banyak orang akan sedih karena tidak bisa kembali ke rumah untuk merayakan Hari Raya. Harap bersabar. Kerika situasinya telah kembali normal, Anda dapat kembali ke rumah untuk mengunjungi orang tua dan kerabat Anda."
Ia pun meminta masyarakat tidak membuat 'open house' secara besar. Meski demikian, kunjungan tetangga masih dimungkinkan dengan maksimum 20 orang, dengan mengikuti prosedur operasi standar kesehatan seperti menjaga jarak sosial, menggunakan masker, dan pembersih tangan.
"InsyaAllah, kita berdoa bersama, kita akan bisa melawan COVID-19," ujarnya lagi.
Sementara itu, aturan pembatasan di Malaysia atau movement control order/MCO yang mengunci (lockdown) negara itu juga diperpanjang. Bahkan hingga 9 Juni 2020, meski kasus di Malaysia mengalami penurunan.
Per kemarin, dari data Worldometers, Malaysia mencatat 67 kasus baru. Ini menjadikan total kasus di negara itu menjadi 6.656.
Kematian pasien COVID-19 di Malaysia cenderung kecil. Hingga saat ini ada 108 pasien meninggal dan 5.025 pasien sembuh.
(sef/sef) Next Article Tak Hanya Australia, Malaysia Juga Turunkan Suku Bunga Acuan
Most Popular