
China Ngamuk ke AS, Ungkap 24 'Kebohongan' soal Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - China telah mengeluarkan daftar bantahan panjang atas 24 'tuduhan tidak masuk akal' yang dilontarkan beberapa politisi terkemuka Amerika Serikat (AS) terkait wabah virus corona (COVID-19).
Daftar itu digarap Kementerian Luar Negeri China dalam sejumlah briefing persnya selama sepekan terakhir. Isinya termasuk bantahan atas tuduhan yang dilontarkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menyatakan bahwa China telah dengan sengaja menyembunyikan informasi tentang COVID-19 dan bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan.
Reuters melaporkan, artikel setebal 30 halaman dengan 11.000 kata itu diposting di situs web kementerian pada Sabtu (9/5/2020). Artikel itu mengutip penyataan presiden AS abad ke-19, Abraham Lincoln, sebagai pembukanya.
"Seperti yang dikatakan Lincoln, Anda dapat membodohi beberapa orang sepanjang waktu dan membodohi semua orang beberapa saat, tetapi Anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu," kata artikel itu.
Artikel itu juga memuat laporan media yang mengatakan bahwa orang Amerika telah terinfeksi virus sebelum kasus pertama dikonfirmasi di Wuhan. Tidak ada bukti yang menunjukkan laporan itu benar terjadi.
Artikel pun menegaskan bahwa semua bukti menunjukkan virus corona bukan buatan manusia dan bahwa institut virologi di Wuhan tidak mampu mensintesis virus corona baru. Pernyataan itu menentang tuduhan AS yang mengatakan bahwa bisa jadi virus corona merupakan hasil buatan manusia dan bocor dari Institut Virologi Wuhan.
Selain itu, artikel itu memuat rangkaian waktu yang menunjukkan bahwa China telah memberikan informasi mengenai wabah kepada komunitas internasional secara "tepat waktu", "terbuka dan transparan". Pernyataan ini menentang tuduhan AS yang menyebut China telah lamban dalam memberikan peringatan.
Lebih lanjut, China juga menolak virus corona disebut sebagai "virus China" atau "virus Wuhan". Mereka mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang melarang sebuah virus dinamai dengan nama wilayah atau negara.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Pompeo pernah menyebut virus corona yang sudah menginfeksi 4,1 juta lebih orang di muka bumi itu sebagai "virus China" atau "virus Wuhan" dan hal itu telah membuat Pemerintahan Presiden Xi Jinping marah.
Virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan pada Desember lalu telah menginfeksi 4.180.303 orang per Senin (11/5/2020). Di mana 283.860 orang telah meninggal dunia dan 1.490.776 orang telah sembuh, menurut Worldometers.
Beberapa pekan terakhir, hubungan AS-China memang kembali merenggang karena COVID-19. Sejumlah pihak khawatir intensitas keduanya bisa memicu perang terbuka.
(res) Next Article Ini Update Baru Covid China, Ada Kota 'Dilockdown' Lagi
