Obama Buka Suara: Cara Trump Atasi Corona Kacau Balau!

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
10 May 2020 09:11
Mantan Presiden AS kampanye Barack Obama untuk Demokrat, Senator AS Bill Nelson dan dan kandidat gubernur Andrew Gillum di Miami, Florida, AS 2 November 2018. REUTERS / Joe Skipper
Foto: Mantan Presiden AS kampanye Barack Obama untuk Demokrat, Senator AS Bill Nelson dan dan kandidat gubernur Andrew Gillum di Miami, Florida, AS 2 November 2018. REUTERS / Joe Skipper
Jakarta, CNBC Indonesia- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menilai penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan Presiden Donald Trump benar-benar kacau. Saat ini AS merupakan epicentrum pandemi corona di dunia dengan kasus positif hampir 1,3 juta dan kematian 77 ribu orang.

Trump telah dikritik karena pada dasarnya melepaskan peran kepemimpinannya saat AS harus melalui salah satu krisis terburuk dalam satu abad. Dia dinilai meninggalkan negara-negara bagiannya berjuang sendiri dalam melawan pandemi ini, bahkan menawar saat mendapatkan peralatan medis kritis di pasar terbuka atau di luar negeri.

Selain itu, Trump dinilai meremehkan ancaman yang ditimbulkan virus ini dan menyia-nyiakan waktu yang berharga sepanjang Februari. Dimana AS tidak menyiapkan peralatan pengujian dan alat medis, ataupun mengembangkan strategi nasional yang kojesif.

Trump dinilai hanya menempatkan kepentingan politiknya sendiri, dan secara agresif mendorong negara-negara untuk membuka kembali perekonomian yang hancur, tanpa blueprint yang jelas bagaimana melakukannya dengan aman.

"Apa yang kita lawan ini adalah tren jangka panjang, dimana menjadi egois, terpecah, dan melihat yang lain sebagai musuh menjadi dorongan yang kuat dalam kehidupan AS," kata Obama pada mantan stafnya dilansir dari Straitstimes, Minggu (10/05/2020).

Hal ini menurutnya membuat respon terhadap krisis global ini begitu lemah dan tidak teratur.

"Akan menjadi lebih buruk, bahkan dengan upaya terbai pemerintah. Ini telah menjadi bencana yang mengacaukan pola pikir, 'apa untungnya untuk saya'- ketika pola pikir itu juga diadaptasi pada pemerintahan kita," katanya.


Dalam bocoran web dengan mantan anggota pemerintahannya, Obama mengatakan keputusan Departemen Kehakiman untuk membatalkan dakwaan pada Michael Flyn, mantan penasihat keamanan nasional Trump yang mengaku bersalah berbohong kepada FBI dalam penyelidikan Rusia, membahayakan supremasi hukum di AS.

"Itulah hal-hal di mana Anda mulai khawatir bahwa dasar - bukan hanya norma kelembagaan - tetapi pemahaman dasar kita tentang aturan hukum berisiko," katanya.

Dalam audio, yang pertama kali diperoleh oleh Yahoo News, Obama mendesak mantan stafnya untuk bergabung dengannya dalam demonstrasi di belakang Joe Biden saat ia bersiap untuk menghadapi Trump dalam pemilihan presiden November ini. 





[Gambas:Video CNBC]





(gus) Next Article Obama: Klaim Palsu Trump Bahayakan Demokrasi AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular