
Obama: Klaim Palsu Trump Bahayakan Demokrasi AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Hussein Obama II mengecam para pejabat dari Partai Republik yang membiarkan klaim palsu yang dilontarkan Presiden Donald Trump setelah kekalahannya dari Joe Biden.
Dalam wawancara dengan CBS pada Kamis (12/11/2020), Obama mengatakan tuduhan dan klaim palsu semacam itu dapat membahayakan demokrasi AS.
"Mereka tampaknya termotivasi, sebagian, karena Presiden tidak suka kalah, dan tidak pernah mengakui kerugian," kata Obama kepada CBS, sebagaimana dilansir oleh CNN.
"Saya lebih bermasalah dengan fakta bahwa pejabat Republik lainnya yang jelas tahu lebih baik setuju dengan ini, menghiburnya dengan cara ini. Ini adalah satu langkah lagi dalam mendelegitimasi, bukan hanya pemerintahan Biden yang akan datang, tetapi demokrasi secara umum... dan itu jalan yang berbahaya.
Komentar Obama ini muncul ketika Trump terus mempertanyakan keabsahan penghitungan suara di beberapa negara bagian yang medan pertempuran utama dalam pemilihan presiden lalu.
Sementara itu, para pemimpin dari partai Republik di Kongres telah mendesak Trump untuk tidak menyerah atau tetap diam meskipun tidak ada bukti penipuan atau klaim yang selama ini dilontarkan presiden ke-45 AS tersebut.
Namun mulai muncul retakan di dalam Partai Republik. Banyak pendukung Partai Republik yang berpendapat bahwa Biden harus segera mendapatkan pengarahan keamanan nasional, beberapa menyerukan agar proses transisi resmi segera dimulai.
Tetapi hanya sedikit yang mengakui bahwa Trump mendapat kesempatan untuk mengembalikan hasil yang jelas menunjukkan dia kalah dalam Pilpres.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumahnya "Diacak-acak" FBI, Donald Trump Gugat Pemerintah AS