Joe Biden Menang, 3 Sektor Ini Diramal Bakal Cuan di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini ada beberapa sektor yang masih tumbuh cukup positif di tahun depan seiring dengan arah perbaikan ekonomi domestik.
Head of Research Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyebut, meskipun ekonomi Indonesia sudah terkonfirmasi mengalami resesi, namun secara tren sudah menunjukkan perbaikan. Hal ini diproyeksikan akan terus berlanjut sampai tahun 2021.
Katalis pendorongnya yakni membaiknya pasar saham. Sentimen utamanya, pasar masih menanti perkembangan terbaru mengenai vaksin.
"Ekonomi turun karena Covid-19, ini menunggu vaksin, kalau sudah terdistribusi, ekonomi akan recover, ini akan pengaruh positif ke pertumuhan ekonomi dan sentimen di Indonesia," kata Hariyanto, dalam paparannya secara virtual, Jumat (13/11/2020).
Katalis positif lainnya adalah terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat. Joe Biden dan pasangannya, Kamala Harris saat ini unggul atas petahana Donald Trump-Mike Pence dalam Pilpres AS yang digelar 3 November silam.
Menurutnya, kebijakan ekonomi Biden dinilai lebih akomodatif dengan China meski tidak menjanjikan relaksasi tarif dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Lalu, untuk Indonesia, salah satu dampak yang positif dengan terpilihnya Biden adalah peluang investasi di sektor green energy dan infrastruktur, mengingat hal itu menjadi fokus dalam janji kampanye Biden soal energi baru terbarukan.
"Dibanding Trump yang inkonsisten, market cenderung suka kepastian. Biden cenderung bisa diprediksi," kata Hariyanto melanjutkan.
Mirae setidaknya menyebut ada tiga sektor yang berpeluang tumbuh positif di tahun depan, yakni pertama, sektor properti.
Sektor ini dinilai akan cukup positif di tahun depan sejalan dengan dampak dari Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang membolehkan warga non residen membeli apartemen di Indonesia.
Kedua, yang sektor yang masih akan cenderung stabil adalah emiten konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Meskipun ada risiko penurunan daya beli dengan tidak dinaikkannya Upah Minimum Regional (UMR) di mayoritas propinsi di Indonesia mengingat faktor Covid-19 yang masih melanda terutama di sisi pengusaha, konsumsi mie instan tetap masih meningkat.
Sedangkan, untuk INDF akan diuntungkan karena membawahi perusahaan di sektor kelapa sawit. Mirae juga memprediksi, sektor ini akan tumbuh positif di tahun depan.
"Sektor komoditas menarik tahun depan, ekonomi China sudah recover. Komoditas di luar oil akan tumbuh," paparnya.
[Gambas:Video CNBC]
Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
(tas/tas)