
85% Tingkat Kematian Covid-19 di RI Berusia 45 Tahun ke Atas
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 May 2020 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan sebanyak 85% tingkat kematian akibat kasus Covid-19 paling banyak berusia 45 tahun ke atas.
"Kalau lihat usia, ternyata usia yang paling rentan di atas 45 tahun. Terutama di atas 60 tahun sangat tinggi," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (9/5/2020).
Orang-orang yang memiliki penyakit bawaannya menurutnya juga rentan terkena Covid-19. Dia menyebut kasus positif yang terjadi kebanyakan adalah orang-orang dengan penyakit lain seperti hipertensi, diabetes melitus, jantung hingga Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
PPOK ini, lanjutnya, biasanya karena pencemaran udara, merokok dan infeksi tertentu pada paru-paru. Untuk kasus ini, jumlah kasusnya lumayan banyak.
"Saudara sekalian yang punya penyakit tersebut, jantung dan PPOK harus betul-betul berhati-hati agar tak kena dengan ini. Anggota masyarakat lain harus melindungi," tegasnya.
Sementara itu, dari keseluruhan jumlah kasus positif nasional, laki-laki yang terpapar Covid-19 mencapai 60%. Laki-laki menurutnya lebih rentan dibanding dengan wanita.
"Makanya jaga jarak. Berperang melawan ini kita harus punya ketahanan.Inilah yang disebut gerakan kurva melandai. Masyarakat harus bersama meningkatkan imunitas. Dan kampanye untuk cuci tangan, jaga harak, lebih happy, meningkatkan imunitas," pungkasnya.
(dru) Next Article BNPB Sebut Ada 20 Provinsi 'Bandel' Nih, Kenapa?
"Kalau lihat usia, ternyata usia yang paling rentan di atas 45 tahun. Terutama di atas 60 tahun sangat tinggi," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (9/5/2020).
Orang-orang yang memiliki penyakit bawaannya menurutnya juga rentan terkena Covid-19. Dia menyebut kasus positif yang terjadi kebanyakan adalah orang-orang dengan penyakit lain seperti hipertensi, diabetes melitus, jantung hingga Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
"Saudara sekalian yang punya penyakit tersebut, jantung dan PPOK harus betul-betul berhati-hati agar tak kena dengan ini. Anggota masyarakat lain harus melindungi," tegasnya.
Sementara itu, dari keseluruhan jumlah kasus positif nasional, laki-laki yang terpapar Covid-19 mencapai 60%. Laki-laki menurutnya lebih rentan dibanding dengan wanita.
"Makanya jaga jarak. Berperang melawan ini kita harus punya ketahanan.Inilah yang disebut gerakan kurva melandai. Masyarakat harus bersama meningkatkan imunitas. Dan kampanye untuk cuci tangan, jaga harak, lebih happy, meningkatkan imunitas," pungkasnya.
(dru) Next Article BNPB Sebut Ada 20 Provinsi 'Bandel' Nih, Kenapa?
Most Popular