Ternyata, Pertamina "Subsidi" Pertalite Sampai Rp 8 T/Tahun

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 May 2020 22:04
Harga BBM Sepekan
Foto: Infografis/Harga BBM/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Gubernur Indonesia untuk OPEC (2015-2016), Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak perlu turun meski harga minyak dunia anjlok. Menurutnya harga minyak di Indonesia masih terbilang murah.

"Menurut saya tidak bijak, nanti kalau betul rebound US$ 60-70 dan walau nanti kembali lagi ke US$ 40-50 sebagai new normal akan sulit kita melakukannya," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (8/05/2020).

Menurutnya jika harga minyak relatif lebih rendah dan diturunkan, itu tidak membawa pengaruh ke deflasi. Jika ada perusahaan yang memperoleh pendapatan terlalu besar, Widhyawan berpendapat cukup dipajaki saja, dan itu yang dilakukan di India.

Hal yang sama juga berlaku bagi di luar BBM tertentu, dua jenis BBM ini tidak boleh selisih terlalu jauh. Karena akan terjadi migrasi jika harga yang dipatok terlalu jauh. Misalnya saja Premium dan Pertalite, jika Premium tidak boleh naik maka Pertalite juga tidak boleh naik.



"Subsidi besar di Premium, Pertamina diganti pemerintah biayanya, setahun berikutnya setelah diaudit BPK," ungkapnya.

Sementara untuk Pertalite tidak ada subsidi yang diganti oleh pemerintah, tapi saat Premium dibuat rendah maka harga Pertalite juga harus mengikuti Premium. Karena Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah, maka Pertaminalah yang memberikan subsidi.

"Pertamina untuk Pertalite subsidi sekitar Rp 4- 8 triliun per tahun. Ini nggak sehat," paparnya.

Sikap ke depannya salah satu yang harus dilakukan adalah tidak membebani mekanisme penyesuaian harga, harus dibuat sedemikian rupa. Saat harga perlu naik ya naik dan waktu harga perlu turun ya turun. Jangan sampai saat sudah turun dan harga minyak naik susah untuk membuatnya kembali naik.

Ia mengatakan untuk melihat harga minyak mestinya tidak 1-2 bulan ke belakang, namun 12 bulan ke belakang sesuai dengan APBN. Sehingga diketahui seberapa besar subsidi yang dikeluarkan.

"Kalau mau menurunkan harga, subdisi yang dulu jadi beban dikurangi dulu. Karena nanti pemerintah punya uang untuk menghadapi kasus Covid-19 berikan ke orang-orang yang berhak sehingga tepat sasaran," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Kabar Gembira, Hari Ini Harga Pertamax Cs Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular