
Dalam Sebulan, 20 Juta Lebih Warga AS Kehilangan Pekerjaan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 May 2020 06:52

Akibatnya, ekonomi AS mati suri. Pada kuartal I-2020, ekonomi Negeri Adidaya terkontraksi (tumbuh negatif) -4,8%. Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal II-2020.
Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
US National Association for Business Economics (NABE) punya proyeksi yang lebih seram lagi. Konsensus yang melibatkan 45 ekonom menghasilkan proyeksi ekonomi AS bakal terkontraksi 26,5% pada periode April-Juni 2020.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Pandemi virus corona benar-benar memukul aktivitas ekonomi," kata Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Dampak paling nyata dari kelesuan bahkan resesi ekonomi adalah mengkerutnya lapangan kerja. Gelombang PHK tidak bisa ditahan lagi, dan angka pengangguran bakal semakin meningkat.
"Dalam beberapa bulan ke depan situasi akan mengerikan. Anda akan melihat angka jelek yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Hassett memperkirakan angka pengangguran bisa mencapai 16% atau lebih pada April. Jika itu terwujud, maka akan menjadi angka tertinggi sejak Depresi Besar pada 1930-an.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Pandemi virus corona benar-benar memukul aktivitas ekonomi," kata Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Dampak paling nyata dari kelesuan bahkan resesi ekonomi adalah mengkerutnya lapangan kerja. Gelombang PHK tidak bisa ditahan lagi, dan angka pengangguran bakal semakin meningkat.
"Dalam beberapa bulan ke depan situasi akan mengerikan. Anda akan melihat angka jelek yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Hassett memperkirakan angka pengangguran bisa mencapai 16% atau lebih pada April. Jika itu terwujud, maka akan menjadi angka tertinggi sejak Depresi Besar pada 1930-an.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular