Dalam Sebulan, 20 Juta Lebih Warga AS Kehilangan Pekerjaan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 May 2020 06:52
Infografis: Bukan Menakuti, Corona Bikin Parah Tsunami PHK di RI
CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir pekan ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) akan merilis data resmi angka pengangguran periode April 2020. Namun perkiraan yang dibuat ADP menunjukkan sesuatu yang mengerikan.

Sepanjang April, ADP memperkirakan jumlah pekerja di Negeri Paman Sam yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 20,23 juta jiwa. Ini akan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.



Pandemi virus corona memang sangat memukul perekonomian AS. Maklum, AS adalah negara yang saat ini paling menderita akibat serangan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di kolong langit per 6 Mei 2020 adalah 3.588.733 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.171.185 orang (32,63%) ada di AS.


Penyebaran virus yang begitu cepat dan luas membuat berbagai negara bagian memberlakukan pembatasan sosial (social distancing) sampai karantina wilayah (lockdown). Satu dari enam warga AS terpaksa harus 'terpenjara' di rumah untuk mencegah penularan virus.

Pemerintah juga menutup sementara perkantoran, pabrik, sekolah, pusat perbelanjaan, lokasi wisata, dan tempat-tempat lain yang bisa menyebabkan kerumunan manusia. Sebab, virus akan sangat mudah menular ketika kontak dan interaksi antar-manusia meningkat, apalagi dalam jarak dekat.

Akibatnya, ekonomi AS mati suri. Pada kuartal I-2020, ekonomi Negeri Adidaya terkontraksi (tumbuh negatif) -4,8%. Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal II-2020.

Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.



US National Association for Business Economics (NABE) punya proyeksi yang lebih seram lagi. Konsensus yang melibatkan 45 ekonom menghasilkan proyeksi ekonomi AS bakal terkontraksi 26,5% pada periode April-Juni 2020.

"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Pandemi virus corona benar-benar memukul aktivitas ekonomi," kata Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Dampak paling nyata dari kelesuan bahkan resesi ekonomi adalah mengkerutnya lapangan kerja. Gelombang PHK tidak bisa ditahan lagi, dan angka pengangguran bakal semakin meningkat.

"Dalam beberapa bulan ke depan situasi akan mengerikan. Anda akan melihat angka jelek yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Hassett memperkirakan angka pengangguran bisa mencapai 16% atau lebih pada April. Jika itu terwujud, maka akan menjadi angka tertinggi sejak Depresi Besar pada 1930-an.





TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article 6,4 Juta Jadi Pengangguran, Pekerjaan Ini Paling Rawan PHK!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular