
Berkat Digitalisasi, Pembiayaan Ritel BRIsyariah Naik 49,74%

Jakarta, CNBC Indonesia- BRIsyariah menunjukkan kinerja positif di triwulan I 2020. Laba bersih BRIsyariah pada triwulan I 2020 tercatat sebesar Rp 75 miliar, meningkat sebesar 150% secara yoy.
Selain laba bersih, pembiayaan ritel BRIsyariah juga tumbuh signifikan mencapai 49,74% yoy dan menjadi backbone pertumbuhan pembaiyaan BRIsyariah di triwulan I-2020.
Sepanjang bulan Januari-Maret 2020, BRIsyariah menyalurkan Rp 20,57 triliun untuk pembiayaan ritel. Secara rinci, pembiayaan segmen kecil menengah dan kemitraan tercatat sebesar Rp 6,07 triliun pada Maret 2020 tumbuh 71% yoy.
Pembiayaan segmen konsumer pada Maret 2020 tercatat sebesar 8,94 triliun, tumbuh 31,6% yoy. Sementara pembiayaan segmen mikro tumbuh 63,55% Yoy, tercatat sebesar Rp 5,6 triliun pada Maret 2020. Pertumbuhan pembiayaan ritel ini selaras dengan visi misi BRIsyariah, yaitu menjadi bank ritel terkemuka dengan beragam layanan.
Menurut Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy upaya peningkatan produktifitas tenaga pemasar, penetrasi lebih dalam ke industri halal, dan digitalisasi menjadi kunci sukses BRIsyariah.
"Kami lihat pasar industri halal di Indonesia masih terbuka luas. Kepada pelaku industri halal, kami tawarkan percepatan layanan melalui i-Kurma. Pembiayaan yang diajukan nasabah bisa cair dalam 1 hari setelah berkas lengkap. Selain digitalisasi, BRIsyariah juga memanfaatkan trickle down effect dari nasabah korporasi untuk memasarkan pembiayaan ritel dan konsumernya," jelas Fidri.
"Digitalisasi menghasilkan produktifitas yang sangat tinggi, yang alhamdulillah bisa meningkatkan pembiayaan secara total sebesar 34,28% dan laba bersih hingga 150%," ungkap Fidri.
Fidri menekankan pentingnya digitalisasi untuk percepatan pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah. "Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi yang sangat luas di Indonesia. Untuk memenangkan persaingan di pasar UMKM salah satunya adalah service level kita dalam memberikan layanan dengan kecepatan dan ketepatan waktu."
Sejak tahun 2019 BRIsyariah terus melakukan percepatan penyaluran pembiayaan melalui digitalisasi business processnya. Aplikasi i-Kurma yang diluncurkan pada tahun 2019 memungkinkan tenaga pemasar untuk memproses pengajuan pembiayaan dalam waktu yang sangat cepat.
Sebelum mengaplikasikan i-Kurma, proses bisnis pembiayaan membutuhkan waktu kurang lebih sembilan hari. Setelah ada i-Kurma, permohonan pembiayaan bisa selesai dalam 1 hari, ketika data tersedia lengkap.
Untuk mengakselerasi pertumbuhan pembiayaan konsumernya, mulai tahun 2020 BRIsyariah juga mengaplikkasikan i-Kurma untuk memproses pembiayaan segmen konsumer Multi Faedah BRIsyariah. Multi Faedah adalah untuk memenuhi segala kebutuhan (barang/jasa) yang bersifat konsumtif menggunakan prinsip jual beli (Murabahah) atau sewa menyewa (ijarah) dengan pengembalian pembiayaan dilakukan secara mengangsur setiap bulannya.
(dob/dob) Next Article BRIsyariah Imbau Pelunasan BPIH Lewat Mobile Banking