
Internasional
Vietnam Berhasil Libas Corona, Kini Diramal Lolos Resesi
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 May 2020 16:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki nol kasus kematian akibat wabah virus corona (COVID-19), Vietnam dikatakan dapat mencegah resesi pada tahun ini. Menurut Sian Fenner, kepala ekonom Asia di Oxford Economics, hal ini terjadi penanggulangan yang tepat pada awal wabah.
"Mereka tidak akan kebal terhadap perlambatan permintaan global eksternal ... Tapi kami tidak mengharapkan mereka jatuh ke dalam resesi atau kontraksi," kata Fenner pada Senin (4/5/2020), dikutip dari CNBC Internasional.
Penanggulangan dengan aturan pembatasan dan jarak sosial yang diterapkan membantu negara tersebut dalam menghindari gelombang besar infeksi penyebaran COVID-19. Vietnam juga mendapat manfaat dari pengalihan rantai pasokan akibat perang perdagangan AS-China. Inilah yang terus mendukung ekonomi Vietnam, tambah Fenner.
Pada Senin waktu setempat, jutaan siswa kembali ke sekolah setelah tiga bulan karantina mandiri di rumah, menjadikan Vietnam salah satu negara Asia Tenggara pertama yang mengurangi pembatasan pergerakan.
Sejauh ini Vietnam melaporkan hanya memiliki 271 kasus terjangkit, nol kasus kematian, dan 232 kasus berhasil sembuh. Hingga kini belum ada laporan kasus lokal baru dalam hampir tiga minggu terakhir.
Keberhasilan Vietnam dalam menanggulangi wabah COVID-19 merupakan pembelajaran dari pengalamannya dengan wabah SARS pada tahun 2003. Saat itu, Vietnam adalah negara pertama yang dihapus dari daftar negara-negara dengan transmisi lokal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun Vietnam bukan satu-satunya negara yang memberlakukan aturan pembatasan pergerakan di Asia Tenggara. Dalam beberapa hari terakhir, Thailand dan Malaysia juga mulai mengangkat aturan tersebut.
Sementara negara-negara tersebut melanjutkan kegiatan ekonomi, Asia Tenggara masih memiliki potensi untuk menjadi sarang virus corona berikutnya, mengingat tingkat pengujian yang rendah di Indonesia dan Filipina.
Sementara itu, Singapura telah melaporkan lebih dari 18.000 kasus yang kebanyakan berasal dari komunitas pekerja migran. Sebagian besar yang terjangkit dari kasus-kasus tersebut adalah pekerja asing laki-laki dari negara Asia lain yang bekerja di sektor padat karya.
(sef/sef) Next Article Serius! 'Lebay' Jurus Ampuh Vietnam Sukses Libas COVID-19
"Mereka tidak akan kebal terhadap perlambatan permintaan global eksternal ... Tapi kami tidak mengharapkan mereka jatuh ke dalam resesi atau kontraksi," kata Fenner pada Senin (4/5/2020), dikutip dari CNBC Internasional.
Pada Senin waktu setempat, jutaan siswa kembali ke sekolah setelah tiga bulan karantina mandiri di rumah, menjadikan Vietnam salah satu negara Asia Tenggara pertama yang mengurangi pembatasan pergerakan.
Sejauh ini Vietnam melaporkan hanya memiliki 271 kasus terjangkit, nol kasus kematian, dan 232 kasus berhasil sembuh. Hingga kini belum ada laporan kasus lokal baru dalam hampir tiga minggu terakhir.
Keberhasilan Vietnam dalam menanggulangi wabah COVID-19 merupakan pembelajaran dari pengalamannya dengan wabah SARS pada tahun 2003. Saat itu, Vietnam adalah negara pertama yang dihapus dari daftar negara-negara dengan transmisi lokal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun Vietnam bukan satu-satunya negara yang memberlakukan aturan pembatasan pergerakan di Asia Tenggara. Dalam beberapa hari terakhir, Thailand dan Malaysia juga mulai mengangkat aturan tersebut.
Sementara negara-negara tersebut melanjutkan kegiatan ekonomi, Asia Tenggara masih memiliki potensi untuk menjadi sarang virus corona berikutnya, mengingat tingkat pengujian yang rendah di Indonesia dan Filipina.
Sementara itu, Singapura telah melaporkan lebih dari 18.000 kasus yang kebanyakan berasal dari komunitas pekerja migran. Sebagian besar yang terjangkit dari kasus-kasus tersebut adalah pekerja asing laki-laki dari negara Asia lain yang bekerja di sektor padat karya.
(sef/sef) Next Article Serius! 'Lebay' Jurus Ampuh Vietnam Sukses Libas COVID-19
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular