
Lockdown Buat Australia Kehilangan Rp 37,5 Triliun Per Minggu

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia telah memberlakukan penguncian (lockdown) untuk membendung penyebaran wabah virus corona (COVID-19) di negara itu sejak beberapa waktu lalu. Dengan upaya ketat yang mulai dilonggarkan itu, Australia telah berhasil menekan angka kasus infeksi COVID-19.
Namun, hal ini berdampak buruk pada ekonominya. Akibat menerapkan lockdown, Negeri Kanguru kehilangan AUS$ 4 miliar atau US$ 2,5 miliar (RP 37,5 triliun) setiap minggunya.
Selain itu, satu juta pekerja Australia telah kehilangan pekerjaan mereka selama krisis corona berlangsung, menurut data yang diumumkan pada Selasa (5/5/2020). Ini tentu hal yang berat.
"Setiap seminggu pembatasan diperpanjang pemberlakuannya, Departemen Keuangan memperkirakan ada hampir AUS$ 4 miliar akan berkurang dalam kegiatan ekonomi, dari kombinasi berkurangnya partisipasi tenaga kerja, berkurangnya produktivitas, dan berkurangnya konsumsi," kata Menteri Keuangan Josh Frydenberg dalam sebuah pidato di Canberra, ditulis Channel News Asia.
Sebelumnya, Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan adanya penurunan 7,5% dalam jumlah pekerja atau setara dengan hampir satu juta pekerja dari sekitar 13 juta tenaga kerja aktif, dalam lima minggu hingga 18 April.
Sepertiga pekerja kehilangan pekerjaan di industri perhotelan dan pelayanan yang terkena dampak terburuk virus corona. Selain itu, sebanyak 27% orang kehilangan pekerjaan di sektor seni dan rekreasi.
Departemen Keuangan sebelumnya memperkirakan tingkat pengangguran akan berlipat ganda hingga 10% pada pertengahan tahun karena lockdown, membuat sekitar 1,4 juta orang kehilangan pekerjaan.
ABS juga melaporkan bahwa 31% rumah tangga secara nasional telah mengalami masalah keuangan yang memburuk.
Untuk itu, Australia perlu mengambil langkah penanggulangan, kata Frydenberg. "Australia harus membuat orang kembali memperoleh pekerjaan, dan kita harus membuat orang kembali ke tempat kerja," jelasnya.
Namun, Australia masih belum bisa mengangkat aturan lockdown sepenuhnya dan masih harus melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk pelacakan kontak (contact tracing).
Menurut Wolrdometers, saat ini ada 6.847 kasus corona di Australia, dengan 96 kematian dan 5.886 orang sembuh.
(res/sef) Next Article Darurat Corona, Australia Larang Warga Asing Masuk Besok
