
Resesi Hong Kong Kian Parah, Ekonomi Minus 8,9%
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
04 May 2020 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Hong Kong mencatat rekor pertumbuhan ekonomi kuartalan terendah sepanjang sejarah. Pada kuartal I-2020 ini, ekonomi Hong Kong tumbuh negatif 8,9% (yoy). Ini semua akibat pandemiĀ virus corona baru penyebab COVID-19 yang melanda.
Angka pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 Hong Kong ini terendah sejak 1974. Pandemi COVID-19 telah menghantam aktivitas bisnis yang sudah lesu akibat unjuk rasa besar-besaran anti pemerintah. Sektor pariwisata dan konsumsi belanja turis jatuh tajam.
"Kebijakan social distancing akan mengganggu bisnis makanan dan perbelanjaan di Hong Kong, namun ada isu lain lagi, yaitu aksi unjuk rasa yang bisa kembali terjadi lagi," kata ekonom ING, Iris Pang, dilansir dari Reuters, Senin (4/5/2020).
Pemerintah Hong Kong menyatakan, dalam waktu dekat kondisi ekonomi di negara tersebut akan penuh dengan ketidakpastian.
Hasil pertumbuhan kuartal I-2020 ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Hong Kong tahun ini direvisi menjadi minus 4% sampai minus 7%, dari proyeksi sebelumnya minus 1,5% hingga positif 0,5%.
Kondisi ekonomi di Hong Kong masih penuh tekanan, sekitar seperempat dari 62.400 toko ritel di Hong Kong bakal tutup hingga akhir tahun ini.
Sejak akhir 2019, ekonomi Hong Kong sudah jatuh ke jurang resesi, karena dua kuartal berturut-turut ekonominya tumbuh minus. Pada kuartal III-2019 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 2,8% dan pada kuartal IV-2019 tercatat tumbuh minus 2,9%.
(wed/wed) Next Article Senjata Baru Hong Kong Keluar Resesi, Guyur Dana Rp 218 T
Angka pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 Hong Kong ini terendah sejak 1974. Pandemi COVID-19 telah menghantam aktivitas bisnis yang sudah lesu akibat unjuk rasa besar-besaran anti pemerintah. Sektor pariwisata dan konsumsi belanja turis jatuh tajam.
"Kebijakan social distancing akan mengganggu bisnis makanan dan perbelanjaan di Hong Kong, namun ada isu lain lagi, yaitu aksi unjuk rasa yang bisa kembali terjadi lagi," kata ekonom ING, Iris Pang, dilansir dari Reuters, Senin (4/5/2020).
Hasil pertumbuhan kuartal I-2020 ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Hong Kong tahun ini direvisi menjadi minus 4% sampai minus 7%, dari proyeksi sebelumnya minus 1,5% hingga positif 0,5%.
Kondisi ekonomi di Hong Kong masih penuh tekanan, sekitar seperempat dari 62.400 toko ritel di Hong Kong bakal tutup hingga akhir tahun ini.
Sejak akhir 2019, ekonomi Hong Kong sudah jatuh ke jurang resesi, karena dua kuartal berturut-turut ekonominya tumbuh minus. Pada kuartal III-2019 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 2,8% dan pada kuartal IV-2019 tercatat tumbuh minus 2,9%.
(wed/wed) Next Article Senjata Baru Hong Kong Keluar Resesi, Guyur Dana Rp 218 T
Most Popular