Rusia Catat Rekor Penambahan Kasus Harian Covid-19, Ada Apa?

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
03 May 2020 04:50
Russian President Vladimir Putin listens during annual news conference in Moscow, Russia December 20, 2018.
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Maxim Shemetov)
Moskow, CNBC Indonesia - Rusia melaporkan penambahan 9.623 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (2/5/2020). Ini adalah jumlah kenaikan harian tertinggi sejak pandemi terjadi di Negeri Beruang Merah.

Dengan penambahan signifikan ini, menjadikan total positif Covid-19 menjadi 124.054 orang, sebagian besar terjadi di ibu kota Moskow. Wali Kota Moskow sebelumnya juga mengancam akan memangkas jumlah izin perjalanan di wilayah tersebut.

Dengan demikian, mengacu data resmi Pusat Tanggap Krisis Corona Rusia, korban tewas secara nasional naik menjadi 1.222 orang setelah ada 57 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

Rusia sebetulnya sudah menjalankan lockdown atau karantina sebagian wilayah demi membatasi penyebaran virus corona baru, sejak akhir Maret. Di Moskow, orang-orang yang belum mendapatkan izin khusus bepergian, hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk berbelanja, berjalan-jalan dengan anjing mereka, dan membuang sampah. Selain itu tak boleh.


Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan tindakan lockdown, yang disebut sebagai hari tidak bekerja. Karantina ini berlanjut hingga 11 Mei mendatang, ketika negara itu selesai merayakan liburan Hari Buruh dan Hari Kemenangan (Victory Day 9 Mei).

Meskipun jumlah kasus dan kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat, Italia dan Spanyol, yang terpapar paling parah oleh penyakit asal Wuhan China ini, kurva infeksi Rusia sebetulnya belum mencapai puncak.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengeluarkan permohonan pada Sabtu supaya warganya terus melanjutkan karantina mandiri. Dia mengatakan jumlah pasien yang sakit kritis meningkat, tetapi tidak sebanyak proyeksi berdasarkan skenario terburuk.


"Namun, jelas bahwa ancaman sedang meningkat," katanya di blog-nya, dikutip Reuters, Sabtu (2/5/2020).

Sobyanin mengatakan kepada stasiun TV Rossiya-1 bahwa pihak berwenang Moskow dapat memangkas jumlah izin secara online yang dikeluarkan untuk perjalanan melintasi kota jika situasinya memburuk.

Perdana Menteri Mikhail Mishustin, pejabat paling senior kedua di negara itu setelah Putin, mengatakan kepada Presiden pada Kamis lalu bahwa ia telah dites positif mengidap Covid-19. Untuk sementara ini dia masih dalam proses memulihkan diri.

Wakil Perdana Menteri Pertama Andrei Belousov saat ini menjabat sebagai PM sementara. Pada Jumat (1/5/2020), seorang anggota kabinet Rusia lainnya, Menteri Konstruksi Vladimir Yakushev, juga mengumumkan telah didiagnosis terpapar virus corona dan akan dirawat di rumah sakit. Dmitry Volkov, salah satu wakilnya, juga dinyatakan positif.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Wow, Rusia Punya Senjata Hipersonik Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular