
Fantastis, Kerugian Dunia Akibat Covid-19 Rp 135.000 T
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
30 April 2020 12:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 tak hanya membuat banyak warga negara yang meninggal, namun menggerogoti sendi perekonomian dunia. Kerugian akibat virus corona ini mencapai US$ 9 triliun di seluruh dunia.
Jika dirupiahkan, maka mencapai Rp 135.000 triliun dengan asumsi kurs US$ 1 = Rp 15.000. Fantastis bukan?
"Kerugian covid-19 itu capai US$ 9 triliun untuk 2020-2021 karena kontraksi ekonomi dunia dan PHK di mana-mana," kata Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati, Kamis (30/4/2020).
China sudah mengalami kontraksi dengan PDB yang tercatat minus, kemudian AS juga tercatat minus. Sementara WTO sudah memproyeksikan perdagangan dunia akan turun 13% di 2020.
"Ekonominya terkendala. Dampak ke sektor riil dan masyarakat itu terlihat dari pengangguran yang melonjak tinggi. AS pengangguran 26 juta dalam waktu 5 minggu bertambahnya," katanya.
"Ini menjadi kewaspadaan kita karena dampaknya dalam dan dahsyat," tegas Menkeu.
"Jadi dalam hal ini tidak ada pertanyaan lagi apakah Covid-19 ini memiliki dampak dahsyat ke ekonomi dunia. Sudah terbukti. Fokus sekarang kita mitigasi dampaknya karena tidak tahu kapan ini selesai," tutur Sri Mulyani.
(dru) Next Article Dirjen Kemenkeu, Anak Buah Sri Mulyani Positif Covid-19
Jika dirupiahkan, maka mencapai Rp 135.000 triliun dengan asumsi kurs US$ 1 = Rp 15.000. Fantastis bukan?
"Kerugian covid-19 itu capai US$ 9 triliun untuk 2020-2021 karena kontraksi ekonomi dunia dan PHK di mana-mana," kata Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati, Kamis (30/4/2020).
"Ekonominya terkendala. Dampak ke sektor riil dan masyarakat itu terlihat dari pengangguran yang melonjak tinggi. AS pengangguran 26 juta dalam waktu 5 minggu bertambahnya," katanya.
"Ini menjadi kewaspadaan kita karena dampaknya dalam dan dahsyat," tegas Menkeu.
"Jadi dalam hal ini tidak ada pertanyaan lagi apakah Covid-19 ini memiliki dampak dahsyat ke ekonomi dunia. Sudah terbukti. Fokus sekarang kita mitigasi dampaknya karena tidak tahu kapan ini selesai," tutur Sri Mulyani.
(dru) Next Article Dirjen Kemenkeu, Anak Buah Sri Mulyani Positif Covid-19
Most Popular