
Anies Ajak Rapat Para Pengusaha Bahas Corona, Apa Bocorannya?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 April 2020 19:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, Principal of British School Jakarta David Butcher dan CEO Sintesa Group Shinta Kamdani.
Shinta menjelaskan konferensi virtual tersebut membahas rencana pemerintah dan dunia usaha untuk menggalakkan aksi sosial. Namun, bukan hanya aksi yang melibatkan sebagian kecil pihak, melainkan dalam jumlah banyak pihak sekaligus.
"Jadi kalau tadi Pak Gubernur mengajak dunia usaha khususnya yang perusahaan-perusahaan asing serta asosiasi asing untuk kolaborasi sosial berskala besar," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional itu kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/7).
Ia menerangkan bahwa kerjasama ini akan melibatkan bukan hanya unsur perusahaan asing, namun juga dari dalam negeri.
"Jadi sebelumnya yang sudah diundang asosiasi dan perusahaan lokal. Yang baru hari ini asingnya. Diajak kerja sama untuk bantu pemberian distribusi makanan baik siap saji dan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan," sebutnya.
Selain itu, sempat ada pertanyaan dari para pengusaha kepada Anies. Salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah terkait dengan perusahaan atau pabrik yang masih dapat beroperasi di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya mengacu kepada aturan terkait PSBB semata, melainkan juga Izin Operasional dan Mobilisasi Kegiatan Industri (IOMKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian.
"Jika terkait dengan kepentingan nasional, Anda diizinkan beroperasi. Namun, jika tidak, maka kami akan menghentikan operasional," ujar Anies.
Ia menegaskan kesehatan jadi prioritas utama. Anies menuturkan industri strategis seperti di bidang kesehatan boleh beroperasi. Namun demikian, mereka harus mengikuti protokol Covid-19 untuk memastikan kesehatan pekerja.
(hoi/hoi) Next Article Pak Anies, Equity Life itu Sektor Esensial, Kenapa Dirazia?
Shinta menjelaskan konferensi virtual tersebut membahas rencana pemerintah dan dunia usaha untuk menggalakkan aksi sosial. Namun, bukan hanya aksi yang melibatkan sebagian kecil pihak, melainkan dalam jumlah banyak pihak sekaligus.
Ia menerangkan bahwa kerjasama ini akan melibatkan bukan hanya unsur perusahaan asing, namun juga dari dalam negeri.
"Jadi sebelumnya yang sudah diundang asosiasi dan perusahaan lokal. Yang baru hari ini asingnya. Diajak kerja sama untuk bantu pemberian distribusi makanan baik siap saji dan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan," sebutnya.
Selain itu, sempat ada pertanyaan dari para pengusaha kepada Anies. Salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah terkait dengan perusahaan atau pabrik yang masih dapat beroperasi di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya mengacu kepada aturan terkait PSBB semata, melainkan juga Izin Operasional dan Mobilisasi Kegiatan Industri (IOMKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian.
"Jika terkait dengan kepentingan nasional, Anda diizinkan beroperasi. Namun, jika tidak, maka kami akan menghentikan operasional," ujar Anies.
Ia menegaskan kesehatan jadi prioritas utama. Anies menuturkan industri strategis seperti di bidang kesehatan boleh beroperasi. Namun demikian, mereka harus mengikuti protokol Covid-19 untuk memastikan kesehatan pekerja.
(hoi/hoi) Next Article Pak Anies, Equity Life itu Sektor Esensial, Kenapa Dirazia?
Most Popular