
Kapan Kehidupan Jakarta Kembali Normal, Pak Anies?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
28 April 2020 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, dan Principal of British School Jakarta David Butcher.
Selain soal operasional perusahaan, Anies juga ditanya perihal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kapan kehidupan di ibu kota akan kembali normal seiring terjangan wabah Covid-19. Lalu, apa jawaban Anies?
"Anda tahu, ini adalah US$ 1 billion question," katanya. "Menurut saya (kehidupan Jakarta akan normal) jika kita melihat tidak hanya mendatar, melainkan juga penurunan kasus positif Covid-19, kasus kematian Covid-19," lanjut Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan, apa yang dilihat hari ini merefleksikan kebijakan dua pekan lalu. Oleh karena itu, Anies menyebut ada lag dua pekan terhadap kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) dan penelusuran (tracing). Mereka yang terindikasi positif lantas diisolasi.
"Intinya ketika PDP turun, kasus kematian turun, maka kita akan kembali hidup normal. Kita berharap segera," kata Anies.
Sebelumnya, Anies menjawab perihal operasional perusahaan. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya mengacu kepada aturan terkait PSBB semata, melainkan juga Izin Operasional dan Mobilisasi Kegiatan Industri (IOMKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian.
"Jika terkait dengan kepentingan nasional, Anda diizinkan beroperasi. Namun, jika tidak, maka kami akan menhentikan operasional," ujar Anies.
"Kesehatan nomor satu di sini. Kita telah memutuskan. Keselamatan setiap orang adalah prioritas utama," lanjutnya.
Lebih lanjut, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan industri strategis seperti di bidang kesehatan boleh beroperasi. Namun demikian, mereka harus mengikuti protokol Covid-19 untuk memastikan kesehatan pekerja.
(miq/miq) Next Article Anies Beri Warning ke Perkantoran-Resto: Kapasitas Harus 50%!
Selain soal operasional perusahaan, Anies juga ditanya perihal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kapan kehidupan di ibu kota akan kembali normal seiring terjangan wabah Covid-19. Lalu, apa jawaban Anies?
"Anda tahu, ini adalah US$ 1 billion question," katanya. "Menurut saya (kehidupan Jakarta akan normal) jika kita melihat tidak hanya mendatar, melainkan juga penurunan kasus positif Covid-19, kasus kematian Covid-19," lanjut Anies.
Saat ini, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) dan penelusuran (tracing). Mereka yang terindikasi positif lantas diisolasi.
"Intinya ketika PDP turun, kasus kematian turun, maka kita akan kembali hidup normal. Kita berharap segera," kata Anies.
Sebelumnya, Anies menjawab perihal operasional perusahaan. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya mengacu kepada aturan terkait PSBB semata, melainkan juga Izin Operasional dan Mobilisasi Kegiatan Industri (IOMKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian.
"Jika terkait dengan kepentingan nasional, Anda diizinkan beroperasi. Namun, jika tidak, maka kami akan menhentikan operasional," ujar Anies.
"Kesehatan nomor satu di sini. Kita telah memutuskan. Keselamatan setiap orang adalah prioritas utama," lanjutnya.
Lebih lanjut, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan industri strategis seperti di bidang kesehatan boleh beroperasi. Namun demikian, mereka harus mengikuti protokol Covid-19 untuk memastikan kesehatan pekerja.
(miq/miq) Next Article Anies Beri Warning ke Perkantoran-Resto: Kapasitas Harus 50%!
Most Popular