
Kasus Corona di DKI Melandai, Pengusaha Ternyata Belum Lega
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 April 2020 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta sempat dalam tren melandai. Kondisi ini terus dipantau masyarakat termasuk pengusaha, yang sangat terus melihat perkembangan, apakah sudah lega dengan kondisi di DKI Jakarta terkini?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini sempat mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, dan Principal of British School Jakarta David Butcher.
Shinta Kamdani saat ditanya CNBC Indonesia, menilai hal itu tidak lepas dari paksaan kepada perusahaan untuk menerapkan sistem bekerja dari rumah (WFH), sebagai akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Shinta Kamdani yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional ini mengatakan kebijakan WFH memperkecil ruang temu antar masyarakat, utamanya di transportasi umum.
"Betul, jadi PSBB pastinya membantu tidak hanya WFH tapi juga protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh perusahaan yang sudah beraktivitas. Jadi memang ada beberapa sektor pengecualian yang masih beraktivitas. Itu juga menganut protokol kesehatan yang cukup tinggi," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/4).
Namun, ia mengingatkan perlu ada kewaspadaan agar tidak menganggap santai flatnya penambahan kasus positif covid-19 di Jakarta. Karena bukan tidak mungkin lonjakan kembali terjadi jika masyarakat maupun perusahaan lalai dalam mematuhi protokol.
"Ini kan baru beberapa hari, tapi lihat beberapa hari berikutnya seperti apa. Saya rasa kita nggak bisa lengah karena harus perhatikan kondisi selanjutnya, dan tetap menerapkan protokol yang sudah harus disesuaikan," katanya.
Sebelumnya, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyebut sudah melakukan koordinasi dengan Presiden Joko Widodo. Jokowi memprediksi kasus positif Covid-19 akan turun dalam beberapa waktu mendatang.
"Presiden (Jokowi) minta kita kerja lebih keras, lebih patuh, lebih disiplin agar pada Juni yang akan datang kita bisa turunkan Covid-19 di Indonesia. Juli diharapkan kita bisa memulai hidup normal kembali," ujarnya beberapa waktu lalu.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini sempat mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, dan Principal of British School Jakarta David Butcher.
Shinta Kamdani saat ditanya CNBC Indonesia, menilai hal itu tidak lepas dari paksaan kepada perusahaan untuk menerapkan sistem bekerja dari rumah (WFH), sebagai akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
"Betul, jadi PSBB pastinya membantu tidak hanya WFH tapi juga protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh perusahaan yang sudah beraktivitas. Jadi memang ada beberapa sektor pengecualian yang masih beraktivitas. Itu juga menganut protokol kesehatan yang cukup tinggi," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/4).
Namun, ia mengingatkan perlu ada kewaspadaan agar tidak menganggap santai flatnya penambahan kasus positif covid-19 di Jakarta. Karena bukan tidak mungkin lonjakan kembali terjadi jika masyarakat maupun perusahaan lalai dalam mematuhi protokol.
"Ini kan baru beberapa hari, tapi lihat beberapa hari berikutnya seperti apa. Saya rasa kita nggak bisa lengah karena harus perhatikan kondisi selanjutnya, dan tetap menerapkan protokol yang sudah harus disesuaikan," katanya.
Sebelumnya, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyebut sudah melakukan koordinasi dengan Presiden Joko Widodo. Jokowi memprediksi kasus positif Covid-19 akan turun dalam beberapa waktu mendatang.
"Presiden (Jokowi) minta kita kerja lebih keras, lebih patuh, lebih disiplin agar pada Juni yang akan datang kita bisa turunkan Covid-19 di Indonesia. Juli diharapkan kita bisa memulai hidup normal kembali," ujarnya beberapa waktu lalu.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular