
Boy Thohir Sebut Kondisi Corona Saat Ini Sangat Berat
Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
27 April 2020 21:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi dunia usaha kondisi pandemi corona yang menyebabkan banyak kelumpuhan aktivitas ekonomi sangat berat. CEO PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menggambarkan berbeda jauh dari kondisi krisis 1998 maupun krisis 2008.
Pria yang biasa disapa Boy Thohir ini mengatakan "Over all kondisi ini sangat-sangat berat, saya prihatin tentu teman-teman yang bergerak di sektor pariwisata, perhotelan, retail dan tentunya saudara kita di UMKM," katanya kepada CNBC Indonesia, lewat sambungan telepon, Senin (27/4).
Ia menjelaskan krisis yang terjadi karena pandemi corona pada tahun ini sangat berbeda dengan krisis tahun 1998 dan tahun 2008 yang dampaknya hanya ke perusahaan-perusahaan besar dan perbankan. Namun, pada saat ini semua lini kena dampaknya dari usaha mikro sampai yang paling besar.
"Krisis 2008 yang kena hit ya perusahaan besar khususnya capital market bahkan UMKM dan pengusaha menengah masih bisa bertahan cukup baik," katanya.
Ia mengatakan perusahaan sekuat apapun tak akan kuat bila corona terus berlarut-larut. Sehingga masa sulit sekarang, hal yang penting dilakukan adalah langkah-langkah efisiensi perusahaan untuk dapat bertahan di tengah kondisi sulit. Selain itu, perlu adanya bahu-membahu antara swasta dan pemerintah untuk segera mengakhiri pandemi ini.
"Yang paling penting kami sebagai pengusaha ataupun perusahaan adalah cashflow. Alhamdulillah Adaro so far cashflow terkelola dengan baik, tapi kalau kondisi ini berlarut perusahaan sekuat apapun tidak mungkin akan kuat," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Pria yang biasa disapa Boy Thohir ini mengatakan "Over all kondisi ini sangat-sangat berat, saya prihatin tentu teman-teman yang bergerak di sektor pariwisata, perhotelan, retail dan tentunya saudara kita di UMKM," katanya kepada CNBC Indonesia, lewat sambungan telepon, Senin (27/4).
Ia menjelaskan krisis yang terjadi karena pandemi corona pada tahun ini sangat berbeda dengan krisis tahun 1998 dan tahun 2008 yang dampaknya hanya ke perusahaan-perusahaan besar dan perbankan. Namun, pada saat ini semua lini kena dampaknya dari usaha mikro sampai yang paling besar.
"Krisis 2008 yang kena hit ya perusahaan besar khususnya capital market bahkan UMKM dan pengusaha menengah masih bisa bertahan cukup baik," katanya.
Ia mengatakan perusahaan sekuat apapun tak akan kuat bila corona terus berlarut-larut. Sehingga masa sulit sekarang, hal yang penting dilakukan adalah langkah-langkah efisiensi perusahaan untuk dapat bertahan di tengah kondisi sulit. Selain itu, perlu adanya bahu-membahu antara swasta dan pemerintah untuk segera mengakhiri pandemi ini.
"Yang paling penting kami sebagai pengusaha ataupun perusahaan adalah cashflow. Alhamdulillah Adaro so far cashflow terkelola dengan baik, tapi kalau kondisi ini berlarut perusahaan sekuat apapun tidak mungkin akan kuat," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular