Dampak Corona

Bos Pakuwon: Tanah & Ratusan Hotel Diobral Murah di Jakarta

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 April 2020 19:09
Ilustrasi PSBB. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi PSBB. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi corona yang terjadi saat ini membuat pelaku usaha menahan diri untuk ekspansi atau melakukan investasi seperti properti.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan, menceritakan pengalamannya saat pandemi corona masih kerap ditawari banyak makelar atau pihak yang menawarkan investasi lagan. Di antaranya investasi tanah maupun gedung untuk dijadikan lahan bisnis, tapi ia menolak.

"Masih ada juga orang yang menawarkan tanah. Saya bilang, siapa yang mau beli tanah sekarang? bisnisnya saja kita nggak jelas bakal jadi gimana," kata Stefanus kepada CNBC Indonesia, Senin (27/4).

Padahal dari segi nilai yang ditawarkan, sebenarnya harga tanah sudah terjun bebas dari harga normal. Namun ketidakpastian situasi membuat pengusaha ragu untuk mengambil keputusan, apalagi sampai mengeluarkan miliaran hingga triliunan rupiah untuk pembelian lahan. "Udah pasti turun dan yang beli juga nggak ada. Hotel ratusan yang ditawarin ke saya," sebutnya.





Sebagai Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, ia sukses berekspansi bisnis, utamanya di Surabaya dengan menjadikan Pakuwon Mall sebagai sebagai Mall terluas di Indonesia. Begitu juga dengan investasi di Tunjungan City Superblock dan Grand Pakuwon Township. Di Jakarta, ada juga Kota Kasablanka dan Gandaria City. Namun kali ini, tawaran pembelian tanah di Jakarta pun sudah ditolaknya.

"Ke saya saja ada yang menawarkan, mau beli nggak. Tadi pagi juga masih ada yang menawarkan tanah di Kelapa Gading. Saya bilang kita nggak ada pikiran untuk beli apa-apa lah sekarang," katanya.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular